Page 27 - ePaper
P. 27
b. Melampirkan berkas persyaratan yang diperlukan, yaitu:
1. Formulir yang diunduh dan diisi dengan lengkap;
2. Surat Keterangan Dokter dari Rumah Sakit;
3. Kuitansi biaya rawat inap dan pengobatan dari Rumah Sakit;
4. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM);
5. Bukti Lunas Pembayaran SPP/UKT semester berjalan;
6. Fotokopi Buku Tabungan dengan nomor rekening;
7. Bukti sudah mengisi formulir online (screenshot formulir yang telah diisi); dan
8. Semua berkas persyaratan dikumpulkan melalui Student Service Center (SSC)
2. Permohonan Bantuan Biaya Evakuasi dan Pengurusan Jenazah
Mahasiswa yang meninggal dunia, pihak keluarga atau yang mewakili mengajukan permohonan biaya evakuasi dan
pengurusan jenazah dengan prosedur dan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Melaporkan kejadian kepada petugas pelayanan baik secara online dan offline;
b. Mengisi formulir pengajuan bantuan biaya yang ditanda tangani oleh keluarga atau yang mewakili;
c. Melampirkan syarat-syarat yang diperlukan sebagai berikut:
1. Surat Keterangan Kematian dari pejabat yang berwenang;
2. Surat Keterangan Dokter, jika sebelum meninggal, yang bersangkutan dirawat di Rumah Sakit;
3. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) almarhum/ah;
4. Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
5. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) ahli waris;
6. Fotokopi Buku Tabungan dengan nomor rekening; dan
7. Semua berkas persyaratan dikumpulkan di Student Service Center (SSC).
8. Waktu dan Unit Kerja Pelaksana Pemberian Bantuan
Pemberian bantuan biaya pengobatan dan penanggulangan kecelakaan untuk Mahasiswa IPB dilakukan dengan
ketentuan waktu dan unit kerja pelaksana sebagai berikut:
1. Pemberian bantuan biaya pengobatan dan penanggulangan kecelakaan dilaksanakan paling cepat 1 (satu) bulan
setelah seluruh persyaratan permohonan yang lengkap dan benar diajukan;
2. Pengelolaan pengajuan permohonan bantuan biaya pengobatan penanggulangan kecelakaan dilaksanakan oleh
petugas pelayanan Program Penyangga Kesehatan Mahasiswa;
3. Penyaluran bantuan biaya pengobatan dan penanggulangan kecelakaan dilakukan oleh petugas keuangan pada
direktorat yang membidangi kemahasiswaan melalui transfer ke rekening yang bersangkutan.
B.3 Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling di Sekolah Vokasi IPB dibentuk untuk membantu mahasiswa berkembang ke arah
kedewasaan agar dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik, baik yang terkait dengan aspek pribadi-sosial, aktivitas
akademik atau belajar, maupun yang berkenaan dengan karirnya. Secara khusus kegiatan bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam: mengenal dirinya dan orang lain; menyesuaikan diri dengan kehidupan
kampus; kelancaran studi melalui penyesuaian diri terhadap mata kuliah dan cara belajar, serta pembagian waktu antara
kegiatan intra dan ekstrakurikuler; mengatasi masalah pribadi, keluarga, sesama mahasiswa, ekonomi, dan lainnya.
Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh Komisi Bimbingan dan Konseling Sekolah Vokasi IPB, terdiri
atas satu orang Ketua, satu orang wakil ketua, satu orang sekretaris dan 46 orang konselor dari semua Program Studi.
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan kelas (konseling kelompok) dan konsultasi individu.
Pertemuan kelas bersifat preventif, dilaksanakan di dalam ruangan dalam bentuk ceramah, diskusi atau permainan, maupun
di luar ruangan dalam bentuk outbond. Konsultasi individu dengan tatap muka dilaksanakan di dalam ruang konseling,
ataupun melalui media telekomunikasi seperti telepon, pesan singkat, dan media sosial. Dalam kegiatan bimbingan dan
konseling ini, terutama konsultasi individu, konselor berperan membantu untuk mengumpulkan pilihan sebagai alternatif
pemecahan masalah, sedangkan keputusan pilihan tetap ditentukan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Ruang konselor
terletak di Gedung Administrasi lantai 1.
Pertemuan kelas dilaksanakan secara berkala di setiap Program Studi. Waktu konsultasi individu bersifat fleksibel,
dapat dilaksanakan setiap waktu, sebagaimana kesepakatan waktu pertemuan antara konselor dan konseli. Tim Konseling
berkoordinasi dengan Tim Komisi Disiplin dan Kemahasiswaan, terutama dalam memberikan motivasi agar mahasiswa tetap
berusaha mematuhi tata tertib kehidupan di kampus IPB dan bersemangat dalam menggapai prestasi akademik. Dengan
demikian, diharapkan kasus mahasiswa drop-out karena adanya permasalahan non akademik bisa ditekan. Bagi mahasiswa
yang memiliki permasalahan ekonomi, konselor dapat memberikan rekomendasi untuk pengajuan beasiswa melalui Wakil
Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dengan demikian, mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu bisa segera
terpantau dan segera disalurkan untuk mendapatkan beasiswa.
24 Buku Panduan Tahun Akademik 2020 / 2021