Page 13 - E-Modul Mitigasi Bencana Banjir Untuk SMP
P. 13
Intensitas curah hujan yang tinggi ini merupakah salah satu faktor
terjadinya bencana banjir dibeberapa kelurahan di Kota Bengkulu, seperti
Kelurahan Beringin Raya, Rawa Makmur Permai, Rawa Makmur, Suka
Merindu, Tanjung Agung, dan Tanjung Jaya, yang berada disekitar Sub DAS
Sungai Serut.
Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh pada permukaan tanah datar
selama periode tertentu yang diukur dalam satuan milimeter (mm) di atas
permukaan horizontal. Curah hujan juga merupakan ketinggian air hujan
yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap,
dan tidak mengalir. Curah hujan dalam 1 (satu) milimeter artinya dalam
luasan satu meter persegi, tempat yang datar dapat menampung air hujan
setinggi satu mm atau sebanyak satu liter. Misalnya curah hujan tercatat
449mm, ini berarti pada lokasi tersebut terdapat atau digenangi oleh air
hujan setinggi 449mm (milimeter).
Curah hujan dipengaruhi oleh unsur-unsur cuaca lainnya seperti, suhu,
tekanan, dan kelembaban udara. Menurut (Kartasapoetra, 2004), besarnya
kelembaban udara merupakan faktor yang menstimulasi curah hujan.
Kelembabab udara merupakan jumlah kandungan uap air yang berada di
dalam udara. Semakin tinggi kandungan uap air maka kelembababan
udaranya semakin tinggi, uap air di udara banyak atau bisa dikatakan udara
mendekati jenuh. Artinya, semakin besar kandungan uap air di udara,
potensi terbentuknya butir-butir air akibat adanya pengembunan uap air
tersebut semakin besar. Oleh karena itu potensi terbentuknya awan dan
hujan juga semakin besar.
Saat hujan turun dengan curah hujan yang tinggi maka debit atau
volume air hujan yang mengalir tiap satuan waktu menjadi besar. Air hujan
yang jatuh kebumi akan diteruskan kesegala arah dengan sama rata atau
besar. Jika saluran-saluran air tidak dapat menampung seperti sungai, maka
akan meluap dan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan menyebabkan
timbulnya banjir.
2. Kondisi Topografi
Ketinggian daerah (elevasi) merupakan ukuran ketinggian lokasi di
atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian suatu daerah berpengaruh terhadap
terjadinya banjir. Semakin tinggi suatu daerah, maka semakin kecil peluang
terjadinya banjir. Sebaliknya, apabila pada daerah permukaan rendah, maka
peluang terjadinya banjir lebih besar.
Selain ketinggian daerah, jarak suatu daerah terhadap sungai juga
berpengaruh terhadap peluang terjadinya banjir. Semakin dekat jarak
7