Page 94 - Kisah Abu Nawas 1001 Malam
P. 94

Tidak  berapa  lama  kemudian  muncul  seorang  badui
             bertubuh besar. Abu Nawas memperhatikan dengan seksama, ia
             ingat  orang  inilah  yang  menjua!  bubur  haris  di  rumah  besar  di
             tengah desa.

                    "Jangan  teriak-teriak,  cepat  makan  ini  !"  kata  orang
             sembari  menyodorkan  piring  ke  lubang  ruangan.  Abu  Nawas
             tidak segera makan. "Mengapa aku dipenjara?"

                    "Kau  akan  kami  sembelih  dan  akan  kami  jadikan
             campuran bubur haris.”

                    "Hah?  Jadi  yang  kau  jual  di  tengah  desa  itu  bubur
             manusia?"

                    "Tepat.... itulah makanan favorit kesukaan kami.”

                    "Kami...?  Jadi  kalian  sekampung  suka  makan  daging
             manusia?"

                    "lya,  termasuk  dagingmu,  sebab  besok  pagi  kau  akan
             kami sembelih!"

                    "Sejak kapan kalian makan daging manusia?"

                    "Oh..,  sejak  lama  ....  setidaknya  sebulan  sekali  kami
             makan daging manusia.”

                    "Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia?"

                    "Kami  tidak  mencari  ke  mana-mana,  hanya  setiap  kali
             ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan
             akhirnya  kami  sembelih  untuk  dijadikan  butjur.”    Abu  Nawas
             diam  sejenak.  la  berpikir  keras  bagaimana  caranya  bisa
             meloloskan diri dari bahaya maut ini. la merasa heran, kenapa
             Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada
             kanibalisme, ada manasia makan manusia.




                                          96
     aDef                                               Abu Nawas Sang Penggeli Hati
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99