Page 18 - Kumpulan Dongeng & Cerita Anak
P. 18
RIO SI RAYAP KECIL
Di atap rumah kayu, beberapa hewan berkumpul.
Panas matahari yang begitu terik, membuat mereka mencari
tempat berteduh. Bahkan ada yang lebih memilih untuk ke
tepi sungai menyejukkan diri.
Namun, Lebah dan Merpati lebih memilih untuk ke
rumah kayu di tengah hutan. Tempatnya sejuk, sekaligus
mengunjungi sahabatnya Rio si rayap kecil. Ketiganya
berbicara dengan begitu asik, membahas kemampuan para
penghuni hutan.
“Kalian pernah lihat Jerapah? Lehernya panjaaang
sekali! Dia makan daun di puncak pohon dengan sangat
lahap. Senang sekali saat melihatnya makan. Lucu!” seru
Merpati.
“Ah, Kalian juga harus lihat Si Elang. Matanya sangat
tajam, bisa menhintai mangsa dari ketinggian. Suaranya
begitu melengking keras, turun ke tanah dengan cepat. Lalu
... hap! Cakarnya yang seperti besi menyambar anak ayam
dengan kilat, lalu kembali di bawa kembali ke udara untuk
dimakan. Keren!” seru Lebah begitu menggebu-gebu.
Rio yang mendengar cerita sahabatnya itu, hanya bisa
terdiam muram. Dia tidak pernah pergi ke mana-mana.
Hanya berkumpul mencari makanan dengan menerobos
kayu bersama kawanannya. Jujur, seringkali Ia minder
dengan dua sahabatnya itu.
45