Page 38 - Kisah Dua Putri & Siraja Ular
P. 38

”Iya, berhenti. Ada apa, ya?” tanya Sasandewini.



                      ”Mungkin terhalang oleh kayu, Kak.”



                      ”Ayo,  belokkan  dayung  kuat-kuat.  Ini  seperti  ada  batu  besar


               menghadang perahu kita.”



                      Sasandewini  dan  Suntre  mengayuh  sampan  sampai  di  sebuah


               telaga yang sangat bening airnya. Dasar sungai terlihat jelas. Musim

               kemarau membuat air telaga menyusut banyak. Mereka sangat takjub.


               Ribuan  ikan  dengan  berbagai  corak  menambah  indahnya  telaga  itu.


               Mereka tak henti-hentinya tertegun, mengira sudah sampai di negeri

               antah-berantah. Tiba-tiba mereka melihat ikan raksasa yang sangat


               indah warna sisiknya. Mereka mengira bahwa ikan itu adalah jelmaan


               Raja Sumundui. Sekali lagi Suntre berteriak memanggil kakaknya.



                      ”Kakak ..., ikan apakah di bawah itu?”



                      ”Mana, Suntre?” sahut Sasandewini cepat.



                      ”Di bawah perahu kita. Lihat itu ... besar sekali, warna sisiknya


               sangat indah.”















                                                          36
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43