Page 175 - Aqidah Akhlaq Kls V
P. 175

adalah  semakin  kaya  seseorang  semakin  banyak  membutuhkan  bantuan  orang  lain,

                      tanpa orang lain siapapun tidak bisa menjadi kaya.
                              Orang  yang  bersifat  kikir  biasanya  kurang  menaruh  belas  kasihan  terhadap

                      orang  lain.  Ia  merasa  berat  untuk  bersedekah,  infak,  dan  zakat.  Semakin  kaya
                      seseorang  kadang  menjadikannya  semakin  kikir.  Jika  seperti  itu  harta  yang

                      dimilikinya  akan  menyengsarakan  ketika  menghadap  Allah  Swt  kelak.  Allah  Swt

                      melarang kita untuk memiliki sifat kikir.


                              Firman Allah Swt
                                                                                 َّ َ
                                                                                                    ْۢ
                                                                                                         َ
                                                                            ْ
                                                          ْ
                                 ٓ ُ
                                           ْ
                                                                        ٰ
                            َ َ ٗ َ ُ ْ َ ْ ُ َ َ
                                                                                        ٰ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ
                                                    ْۗ ٰ ْ ُ
                                                                       َۙ ْ ُ
                                                            ٗ ُ ّ َ ُ َ
                         َۙٓ ه َ
                                                                               َ
                                                                                       َۙ
                          ٠٠  يدسج اذِا هلام هىع ينغٌ امو    ٠١  ي سظعلل هسظيىظف َ  ٩      ىنظحلاب بركو َ  ٨      ىنغخطاو لخب ًم اماو
                                                                                                 ِ
                                                              ِ
                                                          ِ
                                                                              ِ
                                          ِ
                      Artinya:  “Dan  adapun  orang-orang  yang  bakhil  dan  merasa  dirinya  cukup,  serta
                               mendustakan pahala terbaik, mereka kelak Kami akan menyiapkan baginya
                               jalan yang sukar, dan hartanya tidak bermanfaat  baginya apabila ia telah
                               binasa.(Q.S. al-Lail, [92]: 8-11)
                              Harta  yang  dititipkan  oleh  Allah  Swt  kepada  seseorang  merupakan  amanah
                      sekaligus  ujian  baginya  yang  pada  hari  perhitungan  kelak  harus  dipertanggung
                      jawabkan di pengadilan Allah Swt yang Maha Adil dengan dua pertanyaan, dari mana
                      harta  itu  diperoleh?  Dan  untuk  apa  harta  tersebut  dibelanjakan?  Jarak  perhitungan
                      amal antara yang punya harta banyak dan sedikit sangat lama sekali. Untuk itulah kita
                      harus  pandai  bersyukur  terhadap  semua  anugerah  Allah  Swt  berupa  harta  yang
                      dititipkan kepada kita dengan membelanjakannya di jalan Allah Swt. Jangan sampai
                      harta kita menyebabkan azab, kita harus pandai memanfaatkannya untuk alat menuju
                      surga dengan sedekah.

                              Pak  Samsul  orang  yang  rajin  bekerja,  siang  malam  banting  tulang
                      memanfaatkan  waktu  sebaik-baiknya  untuk  bekerja  dan  berusaha.  Kegigihannya

                      ternyata membuahkan hasil, Pak Samsul telah sukses dalam usahanya.
                              Dalam  kurun  waktu  yang  tidak  terlalu  lama,  Pak  Samsul  menjadi  orang

                      terkaya  di  desanya  bahkan  tempat  usahanya  sampai  ke  daerah-daerah  di  sekitarnya

                      dengan jumlah pekerja yang tidak sedikit. Orang sekitarnya memandang Pak Samsul
                      merasa heran, banyak harta tetapi hampir tidak pernah memakai pakaian yang layak

                      pakai, bahkan ketika anaknya sakit tidak segera dibelikan obat, apalagi zakat sangat

                      enggan  untuk  memberikannya  kepada  fakir  miskin.  Ia  khawatir  jika  membeli  obat




                                                                     AKIDAH AKHLAK MI KELAS V    159
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180