Page 37 - E-Modul Berbasis Collegiate Learning Assessment Task - Sistem Reproduksi Manusia
P. 37
q. Erectile dysfunction / impotensi (disfungsi ereksi): ketidakmampuan pria
mempertahankan ereksi.
r. Kanker penis: biasanya terjadi pada pria yang tidak dikhitan sehingga terjadi
penimbunan sekresi kental di bawah prepusium.
s. Kriptokidisme: kegagalan testis turun ke dalam skrotum sejak bayi, sehingga testis
berada pada suhu lingkungan yang lebih tinggi daripada suhu optimum.
t. Uretritis: peradangan pada uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering
buang air kecil, dapat disebbakan oleh Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia
trachomatis melalui hubungan seksual.
u. Epididimitis: peradangan pada epididimis, dapat disebbakan oleh Neisseria
gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis melalui hubungan seksual.
v. Prostatitis: peradangan pada kelenjar prostat yang mengakibatkan pembengkakan
sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kesulitan berkemih.
w. Hipogonadisme: penurunan
fungsi testis akibat gangguan
hormone. Hipogonadisme dapat
menyebabkan kemandulan,
impotensi, dan berkurangnya
karakter sekunder pria. Ciri-ciri
hipogonadisme dapat dilihat pada
Gambar 3.7. Sumber: https://www.dreamstime.com
Gambar 3.7. Ciri Hipogonadisme
36