Page 157 - Modul Geo Kelas XI
P. 157

h.  Kontak dengan Lautan

                           Kontak dengan lautan ini sangat penting bagi peradaban manusia. Daerah yang
                           berada di persisir lebih cenderung maju, karena di sana terjadi interaksi dengan
                           wilayah-wilayah lainnya.

                           Ada  beberapa  pandangan  tentang  pengaruh  geografis  terhadap  kebudayaan,
                           diantaranya pandangan determinisme lingkungan dan posibilisme. Determinisme
                           lingkungan merupakan teori mengenai interaksi mengenai interaksi antara budaya
                           dan lingkungan sejak zaman Yunani Klasik. Gagasan ini menyatakan lingkungan
                           secara mekanis menentukan bagaimana budaya beradaptasi. Dalam pandangan ini,
                           terdapat keyakinan bahwa lingkungan dan kehidupan di dalam lingkungan itu tetap
                           ada dan tidak berubah, serta asumsi bahwa lingkunganlah yang berperan.

                           Pandangan  determinisme  berbeda  dengan  pandangan  posibilisme.  Menurut
                           pandangan  posibilisme,  kondisi  lingkungan  alam  bukan  faktor  yang  sangat
                           menentukan, melainkan faktor  pengendali yang memberikan kemungkinan atau
                           peluang  yang  memengaruhi  kebudayaan  manusia.  Lingkungan  alam  hanya
                           memberikan  kemungkinan  dan  batas-batas  untuk  lahirnya  suatu  kebudayaan.
                           Kedua pandangan ini menunjukkan bahwa faktor geografis berpengaruh terhadap
                           keragaman budaya.

                           Budaya asli Indonesia banyak berinteraksi dengan kebudayaan asing, interaksi ini
                           menghasilkan  kebudayaan  baru  yang  semakin  memperkaya  budaya  lokal.
                           Perubahan  yang  terjadi  karena  interaksi  antara  dua  kebudayaan  yang  berbeda
                           antara lain akulturasi, asimilasi, dan amalgamasi.


                           Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu
                           (asli) dihadapkan dengan kebudayaan lain (asing). Kebudayaan asing lambat laun
                           diterima  dan  dipadukan  dengan  kebudayaan  asli  tanpa  menghilangkan  unsur
                           kebudayaan asli. Contohnya seni arsitektur Indonesia banyak berakulturasi dengan
                           budaya bangsa Tiongkok dan Eropa.


                           Asimilasi merupakan pembauran dua atau lebih kebudayaan yang ditandai dengan
                           hilangnya kebudayaan asli dan terbentuknya suatu kebudayaan yang baru.

                           Amalgamasi  merupakan  proses  penyatuan  dua  atau  lebih  ras  atau  kebudayaan
                           melalui proses perkawinan.












                                                           146
                       SMA Islam Al Azhar 2
   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162