Page 28 - Modul_Alin
P. 28
Kesulitan semacam itu dalam menyejajarkan klasifikasi
Linnaeus dengan filogeni telah menyebabkan beberapa ahli
sistematika untuk mengajukan klasifikasi yang sepenuhnya
berdasarkan pada hubungan evolusioner. Contoh terbaru dari
pendekatan ini adalah phylocode, yang hanya menamai
kelompok-kelompok yang mecakup nenek moyang bersama
dan seluruh keturunannya.
Phylocode maupun klasifikasi Linnaeus, sebuah pohon
filogenetik merepresentasikan hipotesis tentang hubungan
evolusioner. Hubungan ini seringkali digambarkan sebagai
serangkaian dikotomi atau titik percabangan (branch point)
dua arah. Setiap titik percabangan merepresentasikan
divergensi antara dua garis keturunan evolusioner dari nenek
moyang bersama.
Perhatikan gambar 3 dan penjelasan ini, pada titik
percabangan 1 merepresentasikan nenek moyang bersama
dari takson A, B, dan C. Posisi titik percabangan 4 ke arah
kanan titik percabangan. Percabangan 1 mengindikasikan
bahwa taksa B dan C berdivergensi setelah garis keturunan
bersama keduanya terpisah dari takson A. Perhatikan bahwa
cabang-cabang pohon dapat dirotasi disekitar titik
percabangan tanpa mengubah hubungan evolusionernya.
15