Page 54 - E-modul Fluida Statis Berorientasi Problem Based Learning
P. 54
0,0792
h =
8
h = 0,0099 m
h = 9,9 mm
3. Diketahui:
2
d1 = 2p , r1 = = = p
2 2
1
d2 = p , r2 = = = p
2 2 2
=
1
2
Ditanya: h1 : h2
Jawab:
h1 : h2 = 2 : 2
1 2
1
1
h1 : h2 = :
1 2
1
h1 : h2 = : 1
1 ⁄
2
1
2
h1 : h2 = :
h1 : h2 = 1 : 2
Jadi, perbandingan kenaikan permukaan air pada kedua dinding pipa kapiler tersebut
adalah 1 : 2
4. Cara mengubah kekentalan oli motor adalah dengan memanaskan oli motor tersebut
di atas temperatur ruangan (lebih tinggi dari temperatur ruangan). Oli merupakan
fluida yang memiliki sifat viskositas (kekentalan), di mana fluida dipengaruhi oleh
suhu, sehingga besarnya viskositas fluida dapat berubah-ubah. Untuk suhu yang
rendah umumnya zat cair menjadi lebih kental (koefisien viskositasnya lebih besar).
Namun hal ini tidak berlaku pada gas, jika suhunya lebih rendah umumnya
kekentalan gas berkurang. Semakin tinggi suhu, maka kekentalan fluida semakin
berkurang.
5. Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-
molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu
fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair,
viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul
sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara
molekul. Semakin rendah viskositas, maka kemampuan untuk mengalir semakin
tinggi (laju aliran semakin cepat).
Cairan yang memiliki viskositas paling tinggi adalah cairan 2. Hal ini dikarenakan
kelereng perlu waktu yang paling besar untuk mencapai dasar tabung, artinya
gerakannya terhambat dengan gesekan paling tinggi.