Page 10 - E-MODUL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
P. 10
D. KERANGKA KONSEP E-MODUL
Modul Elektronik (E-Modul) berbasis Science, Technology Engineering And
Mathematics (STEM) materi Induksi Elektromagnetik berbantuan PhET Simulation
ini adalah modul yang dikembangkan mengikuti kurikulum 2013 yang mana lebih
mengkedepankan dan menuntut peserta didik untuk lebih berperan aktif dalam
mencari informasi, sementara pendidik menjadi sebagai fasilisator dalam
pembelajaran. Modul ini dikembangkan dengan mengikuti beberapa kerangka
berpikir teori belajar yaitu teori kontruktivisme, teori kognitivisme, dan teori
pembelajaran berdasarkan pengelaman. Pembuatan modul elektronik ini bertujuan
agar peserta didik dan pendidik dapat menggunakannya dan mengaksesnya dimana
pun dan kapan pun, juga menjadi langkah awal bagi tenaga pendidik untuk
memadukan ilmu pengetahuan dengan kemajuan teknolog.
Teori pembelajaran kognitivisme, merupakan teori yang menekankan bagian-
bagian dalam suatu situasi saling berhubungan dengan konteks keseluruhan situasi
tersebut. Dalam teori ini dituntut agar peserta didik mampu menemukan hubungan
pengetahuan yang baru dan mengaitkan dengan informasi dari pelajaran yang telah
ada. Teori pembelajaran konstruktivisme mempunyai pemahaman tentang belajar
yang lebih mengedepankan proses dari pada hasil. Dalam teori ini, pendidik hanya
sebagai fasilitator yang membantu dalam meningkatkan pengetahuan peserta didik
sehingga peserta didik lebih mampu mendalami dan mengkaji sendiri pengetahuan
yang ingin diketahui. Teori pembelajaran berdasarkan pengalaman adalah suatu teori
yang lebih mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada pengalaman peserta
didik dan melakukan kegiatan lapangan agar lebih terjalinnya sikap agar tercapainya
tujuan pembelajaran. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam pembelajaran
melibatkan interaksi dengan teman dalam satu kelompok, sehingga dapat membantu
konseptual melalui suatu interaksi.
6
E- Modul Induksi Elektromagnetik