Page 16 - NUR AZIZAH-E-Pub
P. 16
Suatu ketika, ada lomba cerdas cermat yang diadakan di sekolah mereka. Para guru
meminta Mily dan Caca menjadi satu tim. Caca merasa malas untuk bekerjasama
bersama Mily begitu juga sebaliknya. Saat berlatih untuk perlombaan tersebut, mau
tidak mau mereka harus bekerjasama.
Hingga akhirnya ketika Caca tidak sengaja menumpahkan segelas jus di pakaian Mily.
Mily menjadi sangat marah dan merasa bahwa Caca dengan sengaja ingin membuat
pakaiannya kotor. Hal tersebut kemudian menjadikan antara keduanya bertengkar
hebat dan saling menjambak satu sama lain.
Melihat kejadian tersebut, guru segera menjadi penengahnya. Kemudian guru tersebut
mulai menasihati Caca dan juga Mily.
“Caca dan Mily, kalian berdua adalah anak yang sama sama cantik” ucapnya.
Mily dan Caca hanya menunduk sembari mulai merenungkan kelakuan satu sama lain.
Guru tersebut menambahkan nasihat lagi, “Kalian tidak sedang bersaing dengan siapa-
siapa melainkan dengan diri kalian sendiri”
Caca dan Mily tanpa sadar merasakan hal tersebut. “Tahukah kalian bahwa banyak
orang yang ingin menjadi seperti kalian? Kalian adalah dua anak yang beruntung”
Setelah menasihati keduanya, guru tersebut meminta Caca dan Mily untuk bermaafan
satu sama lain. Caca dan Mily kemudian bermaafan. Sejak saat itu, mereka menjadi
dua sahabat yang kompak dan bersedia membantu temannya yang kesusahan. Mereka
berdua juga memenangkan lomba cerdas cermat dan membanggakan sekolahnya.
“Cinta yang paling indah memanglah cinta dalam persahabatan, bukan cinta kepada diri
sendiri. Indahnya persahabatan akan membuat hidup sempurna” kata guru Caca dan
Mily ketika melihat murid-muridnya akrab bermain bersama.
Setiap contoh cerita fantasi anak diatas memang memiliki pesan moralnya tersendiri.
Dengan begitu, anda dapat mengambil suatu pelajaran untuk pembelajaan
kedepannya. Meskipun cerita tersebut bersifat fantasi dan fiksi, tetapi sangat baik jika
digunakan untuk media penyampaian suatu pesan kepada anak-anak.