Page 15 - Bahasa Indonesia Nur Azizah
P. 15
Suatu ketika, ada lomba cerdas cermat yang diadakan di sekolah mereka. Para guru meminta
Mily dan Caca menjadi satu tim. Caca merasa malas untuk bekerjasama bersama Mily begitu
juga sebaliknya. Saat berlatih untuk perlombaan tersebut, mau tidak mau mereka harus
bekerjasama.
Hingga akhirnya ketika Caca tidak sengaja menumpahkan segelas jus di pakaian Mily. Mily
menjadi sangat marah dan merasa bahwa Caca dengan sengaja ingin membuat pakaiannya kotor.
Hal tersebut kemudian menjadikan antara keduanya bertengkar hebat dan saling menjambak satu
sama lain.
Melihat kejadian tersebut, guru segera menjadi penengahnya. Kemudian guru tersebut mulai
menasihati Caca dan juga Mily.
“Caca dan Mily, kalian berdua adalah anak yang sama sama cantik” ucapnya.
Mily dan Caca hanya menunduk sembari mulai merenungkan kelakuan satu sama lain. Guru
tersebut menambahkan nasihat lagi, “Kalian tidak sedang bersaing dengan siapa-siapa melainkan
dengan diri kalian sendiri”
Caca dan Mily tanpa sadar merasakan hal tersebut. “Tahukah kalian bahwa banyak orang yang
ingin menjadi seperti kalian? Kalian adalah dua anak yang beruntung”
Setelah menasihati keduanya, guru tersebut meminta Caca dan Mily untuk bermaafan satu sama
lain. Caca dan Mily kemudian bermaafan. Sejak saat itu, mereka menjadi dua sahabat yang
kompak dan bersedia membantu temannya yang kesusahan. Mereka berdua juga memenangkan
lomba cerdas cermat dan membanggakan sekolahnya.
“Cinta yang paling indah memanglah cinta dalam persahabatan, bukan cinta kepada diri sendiri.
Indahnya persahabatan akan membuat hidup sempurna” kata guru Caca dan Mily ketika melihat
murid-muridnya akrab bermain bersama.
Setiap contoh cerita fantasi anak diatas memang memiliki pesan moralnya tersendiri. Dengan
begitu, anda dapat mengambil suatu pelajaran untuk pembelajaan kedepannya. Meskipun cerita
tersebut bersifat fantasi dan fiksi, tetapi sangat baik jika digunakan untuk media penyampaian
suatu pesan kepada anak-anak.