Page 39 - Modul Ajar Informatika SMK Kelas X
P. 39
KELAS X – INFORMATIKA
2) Silogisme Error
Diperlukan kecermatan dalam menarik kesimpulan menggunakan
penalaran silogisme. Untuk merumuskan premis, diwajibkan mencermati
setiap kalimat yang akan dibuat agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
Perhatikan contoh silogisme error berikut:
Premis 1: Yanto lulus ujian CPNS
Premis 2: Yanto rajin menabung dan tidak sombong
Konklusi: Orang yang lulus ujian CPNS karena rajin menabung dan tidak
sombong?
Konklusi diatas adalah salah karena tidak terdapat premis umum (PU)
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung atau tanpa silogisme
premis atau tidak diucapkan karena sudah diketahui. Misal:
Premis 1: Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon
Premis 2: Budi menderita penyakit kurang darah
Konklusi: Budi tidak boleh makan buah melon
Entimen: Budi tidak boleh makan buah melon karena menderita penyakit
kurang darah
2. Induktif
Induktif atau Logika Induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus –
kasus nyata secara individual (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat
umum. Selain itu, Benyamin Molen (2014:14) menyatakan bahwa induksi
adalah suatu penalaran yang berasal dari pernyataan – pernyataan yang bersifat
khusus atau tunggal, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Selanjutnya surojiyo dkk (2008:60) menyatakan bahwa induksi adalah proses
peningkatan dari hal – hal yang bersifat individual kepada hal yang bersifat
universal. Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa induktif adalah proses berfikir untuk menyimpulkan suatu kebenaran
yang dilakukan berdasarkan pada apa – apa yang bersifat khusus, kemudian
ditarik suatu kesimpulan kebenaran yang sifatnya umum/universal.
24
SMK Kesehatan Yannas Husada Bangkalan