Page 39 - Revisi Bahan Ajar Digital Terintegrasi Project Based Learning dan Etnosains (2)_Neat
P. 39
Etnosains
Potensi Migas dan Batu Bara Jambi
Jambi adalah negeri yang memiliki kekayaan
sumber daya alam mineral dan batu bara
berlimpah, semua adalah energi fosil yang
sudah pasti tidak bisa diperbaharui.
Mengambil data dari BPS Provinsi Jambi,
kelompok tambang energi fosil yaitu migas
dan batu bara, memiliki andil paling besar
dalam angka ekspor Provinsi Jambi pada
Juli 2023. Komoditi migas dan batu bara
memberi peran sebesar 47,42 persen atau
senilai 86,53 juta USD setara Rp1,3 triliun.
Sumber: Jambi Express
BPS juga mencatat tahun 2018, produksi minyak bumi di Jambi mencapai 8,198 Juta barel sedangkan
produksi batu bara 11,19 juta ton, bahkan keterangan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) Provinsi Jambi, tahun 2022 produksi batu bara Jambi telah melambung naik melebihi 17 Juta
Ton. Begitu besarnya potensi energi fosil di Jambi, namun sesuai namanya, fosil, suatu saat pasti akan
habis juga, jika sekarang bisa memenuhi kebutuhan energi lokal dan bisa diekspor dan dijual kemana-
mana, suatu saat nanti, pasti akan memasuki era mundurnya.
Sains Asli Masyarakat
Dengan potensi batubara yang belum dieksplorasi sebanyak 788,65 juta ton, Jambi adalah salah satu
lumbung batubara nasional. Namun pemanfaatan batubara oleh industri di Provinsi Jambi masih
sangat kecil. Hampir 99 persen batubara Jambi untuk memenuhi permintaan ekspor. Rata-rata
batubara ini di distribusikan keluar provinsi Jambi untuk memenuhi pasokan permintaan untuk
kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara hingga industri. Ada 4 PLTU di Provinsi
Jambi, yang pertama PLTU Muara Jawa yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, PLTU
Teluk Sirih yang terletak di Batanghari, PLTU Kerinci yang terletak di Kerinci dan PLTU Dusun Tiga
yang terletak di Kabupaten Bungo.
Sains Ilmiah
Prinsip kerja PLTU adalah dengan memanfaatkan uap hasil pembakaran batu bara untuk
menggerakkan turbin uap dan generator listrik. Kinerja dari pembangkit listrik tenaga uap batu bara
ditentukan oleh hubungan antara teknologi konversi energi dengan kuantitas dan kualitas batu bara
yang digunakan. Proses pembangkitan listrik tenaga uap batu bara diawali dengan pemilihan jenis
batu bara di penampungannya. Setelah itu, batu bara dimasukkan ke dalam pendidih yang berisi air
untuk menghasilkan uap. Air yang mendidih kemudian dipanaskan hingga menjadi uap dengan
tekanan tinggi. Karena adanya tekanan tinggi, uap yang dihasilkan kemudian mampu menggerakkan
turbin uap yang selanjutnya menggerakkan generator listrik. Uap diperoleh pada suhu 570 °C dan
tekanan sekitar 200 bar.
Bahan Ajar Digital Energi Alternatif terintegrasi Model PjBL dan Etnosains 30