Page 57 - Buku Puisi Nyawiji Meranti
P. 57

Dan tawa terbahak-bahak dari
               orang yang besar perut serta
               kepala di meja makan

               Aku menghirupnya,,,,
               Aroma darah dari tumpukan
               puing-puing janji
               pembangunan
               Aroma air mata dari tundukan
               kepala-kepala yang telah
               dipinggirkan
               Dan harumnya mulut orang
               yang berkelakar di atas
               singgasana kerajaan

               Suara tanyaku berlabuh pada
               hambaran senja
               Ketika mentari mulai
               mengalah pada malam
               Aku tak tahu,,sudah gilakah
               aku



                          Suara Miring Dunia Nyata
                                                  45
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62