Page 18 - E-Modul Benzena Penentuan Gugus Pengarah Orto, Meta, Para Menggunakan Hyperchem
P. 18

BENZENA
              E-MODUL                                                  GUGUS PENGARAH ORTO, META, PARA






           Benzena disintesis pertama kali oleh Michael Faraday pada tahun 1825
           dari  suatu  gas  yang  digunakan  sebagai  lampu  penerangan  pada  saat
           itu.  Pada  tahun  1834  para  ahli  kimia  menemukan  bahwa  rumus  dari
                                           C H
           molekul benzena yaitu         dan mereka menyimpulkan bahwa senyawa
                                             6
                                                 6
           ini  memiliki  ikatan  tak  jenuh  yang  lebih  banyak  daripada  alkena
           maupun  alkuna.  Setelah  melakukan  pengamatan  yang  panjang
           ternyata benzena tidak mengalami adisi atau oksidasi. Namun, reaksi-
           reaksi pada benzena justru umumnya adalah reaksi substitusi. Setelah
           40  tahun  dari  ditemukannya  benzena,  tepatnya  pada  tahun  1865,
           Friedrich  August  Kekule  berhasil  menerangkan  tentang  struktur  dari
                                                                                     C H
           benzena, dimana pada rumus molekul benzena yaitu         keenam atom
                                                                                       6
                                                                                          6
           karbon  pada  benzena  itu  tersusun  secara  melingkar  yang  berbentuk
                                                                          o
           segi enam beraturan dengan sudut ikatan 120  (Rahayu,2003). Struktur
           benzena sendiri dapat digambarkan sebagai berikut.

















                                        Gambar 2.4 Struktur Benzena

           Berdasarkan hasil analisis, ikatan rangkap dua antara karbon-karbon
           (C-C) pada benzena itu tidak terlokalisasi pada karbon tertentu, tetapi
           dapat  berpindah-pindah.  Hal  ini  dinamakan  dengan  Resonansi.
           Resonansi  ini  menyebabkan  ikatan  yang  ada  pada  benzena  menjadi
           lebih  stabil,  sehingga  ikatan  rangkapnya  tidak  dapat  diadisi  oleh  air
           brom atau bromin.











                          Gambar 2.5 Struktur Benzena yang Beresonansi


          Tanda  (  ↔  )  menyatakan  bahwa  senyawa  benzena  mengalami
          resonansi.  Hal  ini  dikarenakan  pada  ikatan  rangkap  dalam  molekul

          benzena  berpindah-pindah  seperti  yang  sudah  dijelaskan  sebelumnya,
          sehingga struktur molekulnya merupakan struktur resonansi.
                                                                                                    (Parning,2006)



                                                                                                             12
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23