Page 28 - E Book Fisika Yuni Az
P. 28

E-Book Fisika Terintegrasi Materi Mitigasi Bencana Abrasi



                  Jawab:        m s v s + m p v p   = m s v s’ + m p v p’
                                                              -3
                                0             = (2 v s’) + (2x10 ) (400)
                                1             = 2 v s’+ 0,8
                                2v s’         = -0,8

                                v s’          = -0,4 m/s

                 tanda negatif menunjukkan senapan tertolak ke belakang.

               3.    Ayunan Blastik


                                                           <flash>











                     Ayunan  balistik  atau  bandul  balistik  merupakan  suatu  metode  yang  merupakan  prinsip

               tumbukan untuk mengukur kecepatan sebuah peluru. Ayunan balistik terdiri dari sebuah balok
               kayu bermassa M yang tergantung vertikal dengan tali. Peluru bermassa m ditembakan secara
               horizontal, mengenai balok dan peluru tertanam didalamnya sehingga balok berayun.
                     Amatilah animasi. Misalkan kecepatan peluru sebelum mengenai balok v 1 dan kecepatan
               ayunan  setelah  peluru  tertanam  v 2.  Waktu  saat  menumbuk  balok  sampai  dengan  peluru
               tertanam jauh lebih kecil dari pada ayunan balok setelah dikenai peluru. Dengan menggunakan
               hukum kekekalan energi momentum, kecepatan peluru dapat dihitung sebagai berikut.
               a.  Menentukan awal sistem (sebelum peluru mengenai balok)
                                           Momentum peluru + momentum balok
                                                             +      
                                                           1
                                                                   1
               b.  Momentum akhir sistem (setelak balok mengenai peluru)
                                           Momentum peluru + momentum balok

                                                             +      
                                                                   2
                                                           2
                   Menurut hukum kekekalan momentum momentum awal sistem sama dengan momentum
                   akhir sistem.
                                                     +       =      +      
                                                           1
                                                                           2
                                                                   2
                                                    1
                                                       +  0 =      +      
                                                     1
                                                                         2
                                                                 2
                                                                                                           24
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33