Page 295 - modul tekstil mala
P. 295

Gambar 73. Lilin Malam







                                     c.    Zat Warna



                                               Zat warna batik pada dasarnya adalah berupa cat-cat batik




                                           sebagai  zat  pewarna  tekstil  yang  dapat  diaplikasikan  untuk



                                           memberi  warna  pada  kain  batik.  Pada  dasarnya  zat  warna



                                           batik  ini  ketika  diterapkan  pada  kain  dilakukan  tanpa



                                           pemanasan                             atau                 perebusan,                           dikarenakan                             batik




                                           mempergunakan  malam  batik  yang  dapat  meleleh  jika



                                           terkena panas. Meskipun di dalam meramu zat warna batik



                                           seringkali  dipergunakan  proses  pemanasan  atau  perebusan,



                                           namun  ketika  proses  pewarnaan  atau  pencelupan,  maka




                                           bahan warna tersebut haruslah didinginkan terlebih dahulu.



                                               Zat  warna  batik  berdasarkan  bahan  bakunya  dapat



                                           dibedakan menjadi zat warna alam dan zat warna sintetis Zat



                                           warna  alam  ialah  bahan-bahan  untuk  mewarna  yang




                                           utamanya diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Zat warna yang



                                           berasal dari tumbuhtumbuhan ini dapat diperoleh dengan cara



                                           fermentasi  maupun  perebusan  guna  mengekstraksi  bagian-



                                           bagian  tertentu  dari  tumbuhan  seperti  daun,  akar,  batang,




                                           kulit, maupun bunga.




















































  285                    memahami tentang batik
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300