Page 195 - Bahasa Indonesia 10 GURU
P. 195
Alur Cerita Cerpen Tukang Alur Cerita
Pijat Keliling Hikayat Si Miskin
Alur cerita maju Alur cerita maju
Dimulai dari cerita kedatangan Cerita diawali dengan keberangkatan
tokoh Darko ke kampung tokoh Khojan Maimun untuk pergi berdagang.
aku. Tokoh Darko menjalani Sebelum berdagang, ia membeli dua
profesinya sebagai tukang pijat ekor burung bayang, jantan dan betina
keliling kampung. Tidak ada agar dapat menemani istrinya yang
yang tahu siapa yang memuai cantik yang bernama Bibi Zaenab. Saat
menyebarkan kabar bahwa Darko suaminya pergi berdagang, Bibi Zaenab
bisa meramal. Beberapa warga bertemu seorang pangeran yang tampan.
kampung menjadi saksi bahwa Keduanya lalu berjanji untuk berkencan.
omongan Darko (ramalannya) Burung bayan betina gagal mencegah
terbukti. Akhirnya, Pak Lurah kepergian Bibi Zaenab. Akhirnya,
meminta Darko memijatnya burung bayan jantan menggunakan
sekaligus meramalkan nomor togel sisat. Ia menceritakan cerita menarik
buat Pak Lurah. Ternyata, ramalan pada Bibi Zaenab hingga ia lupa janjinya
Darko tak berhasil. untuk bertemu dengan sang pangeran.
Setelah menghilang dua hari, pak Begitu terus setiap hari hingga Khojan
lurah mengatakan pada warga Maimun pulang Bibi Zaenab tidak
bahwa lahan kuburan sudah sempat menemui pangeran karena asyik
sempit perlu perluasan. Saat itu, mendengarcerita burung bayan.
warga kampung mendapati Darko
tidak lagi berada di kompleks Alur ceritanya berbingkai karena di
pemakaman, tempat ia biasa tinggal. dalam cerita Khojah Maimun dan Bibi
Zaenab ada cerita lain, misalnya cerita
Alurnya tunggal, hanya berfokus tentang anak kancil yang disampaikan
pada permasalahan tokoh burung bayan pada Bibi Zaenab.
utamanya, Darko.
PROSES PEMBELAJARAN D
KEGIATAN 2
Menceritakan Kembali Isi Hikayat ke dalam Bentuk Cerpen
Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam mengubah isi cerita hikayat ke dalam
bentuk cerpen.
a. Mengubah alur cerita dari alur berbingkai menjadi alur tunggal.
b. Menggunakan bahasa Indonesia saat ini.
c. Menggunkan gaya bahasa yang sesuai.
d. Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam hikayat.
Bahasa Indonesia 177