Page 123 - PAI 10 SISWA
P. 123
Pesan-Pesan Mulia
Kisah Dua Malaikat Pencuci Hai Nabi
Nabi Muhammad saw. adalah seorang manusia yang sangat mulia. Di
dadanya idak ada lagi pikiran yang kotor, perasaan sombong, iri, dengki, dan
perasaan serta sifat tercela lainnya. Pada suatu hari yang sangat terik, seperi
biasa Nabi Muhammad saw. yang baru berumur iga tahun ikut menggembala
kambing bersama anak kandung Halimah. Mereka menggiring kambing ke
sebuah padang rumpu dan menggembalakanny seperi biasa. Masa-mas
menggembalakan kambing adalah masa-mas yang sanga menyenangkan.
Merek dapa bermain sepuasny sambil tetap memperhaikan kambing-
kambing itu mencari makanan sendiri. Mereka dapat bersenda gurau atau
berpura-pur menunggangi kud padahal merek sedang menunggangi
kambing. Hubungan Nabi Muhammad saw. dengan anak-anak Halimah,
saudara sesusuannya sangat baik dan akrab.
Suatu hari Halimah mendapai anaknya kembali seorang diri tanpa
Muhammad saw. bersamanya. Wajahnya tampak kaget ketakutan. Dengan
terbata-bat dan nafas yang tersengal-sengal, di mengatakan bahw Nabi
Muhammad saw. dibaw oleh du orang laki-laki yang berpakaian serb puih.
Setelah diikui, ternyat du orang lelaki itu membaw Muhammad saw. ke
suatu tempat, kemudian menelentangkannya di atas rumput dan membelah
dadanya. “Dua orang laki-laki itu telah membunuh Nabi Muhammad saw.!”
kata anak Halimah sambil menangis terisak-isak.
Halimah dan suaminya tersentak kaget. Mereka idak mempercayai
ucapan anaknya tersebut. Apa benar Muhammad saw. sudah dibunuh? Jika
benar, siapa yang membunuhnya dan apa tujuan membunuhnya? Bagaimana
mereka harus mengatakan kepada ibunda Muhammad saw., yaitu Aminah
dan keluarganya jika benar Muhammad saw. sudah dibunuh orang? Pikiran
itu berkecamuk di kepala mereka. Tanpa menunggu waktu lama, mereka
segera berlari menuju tempat yang disebutkan anaknya. Mereka harus segera
mengetahui keadaan Muhammad saw.
Halimah dan suaminya sampai di tempat yang ditunjukkan. Mereka menarik
nafas lega keika mendapai Muhammad saw. sedang duduk di atas tanah
dengan wajah sangat pucat ketakutan. “Wahai Muhammad, apakah kamu
baik-baik saja? Apa yang telah terjadi terhadapmu?” Tanya Halimah sambil
memeluk Muhammad saw. erat-erat. Dia sangat bersyukur anak asuhnya
baik-baik saja. “Dua orang laki-laki berpakaian puih mendatangiku. Mereka
menyuruhku telentang dan kemudian mereka membelah dadaku. Mereka
mencari sesuatu di dadaku dan akhirny membuangny keik merek sudah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 117