Page 46 - PAI 10 SISWA
P. 46

dalam  persaksian.  Perbedaannya ialah  dalam  ayat tersebut diterangkan







                       kewajiban berlaku adil dan jujur  dalam  persaksian walaupun kesaksian itu


                       akan merugikan diri sendiri,  ibu,  bapak,  dan kerabat. Selanjutnya,  dalam







                       aya  ini diterangkan bahw  kebencian terhadap sesuatu kaum  idak  boleh



                       mendorong  seseorang  untuk  memberikan persaksian yang  idak  adil dan



                       idak  jujur,  walaupun terhadap lawan.

                          Menuru  Ibnu Kașir,  maksud aya  di atas adalah  agar  orang-orang  yang



                       beriman menjadi penegak  kebenaran karen  Allah Swt.,  bukan karen









                       manusi  atau karen  mencari popularitas. Merek  dapa  menjadi saksi



                       dengan adil dan idak  curang,  jangan pul  kebencian kepad  suatu  kaum




                       menjadikan kalian berbua  idak  adil terhadap mereka,  Terapkanlah


                       keadilan itu kepad  seiap orang,  baik  teman ataupun musuh karen






                       sesungguhnya perbuatan  adil  menghantarkan  pelakunya memperoleh
                       deraja  takwa.






                          Terkai  dengan menjadi saksi  dengan adil,  ditegaskan dari Nu’man bin





                       Basyir,  “Ayahku pernah memberiku suatu hadiah. Kemudian ibuku,  ‘Amrah




                       bini Rawahah,  berkata,  ‘Aku idak  rel  sehingg  engkau mempersaksikan


                       hadiah itu kepad  Rasulullah saw. Kemudian,  ayahku mendatangi beliau





                       dan memint  beliau menjadi saksi atas hadiah itu. Kemudian Rasulullah








                       saw. pun bersabda:

                          Arinya: “Apakah seiap anakmu  engkau beri hadiah seperi itu juga?
                       ‘Tidak’, jawabnya. Maka beliau pun bersabda, ‘Bertakwalah kepada Allah
                       Swt., dan berbuat adillah terhadap anak-anak kalian!’ lebih lanjut beliau
                       bersabda, ‘Sesungguhnya, aku idak mau bersaksi atas suatu keidakadilan.’
                       Kemudian ayahku pulang dan menarik kembali pemberian tersebut.”
                       Kandungan Q.S. at-Taubah/9:119
                          Dalam ayat ini, Allah Swt. menunjukkan seruan-Nya dan memberikan
                       bimbingan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya dan Rasul-Nya.
                       Mereka diharapkan tetap dalam ketakwaan serta mengharapkan rida-Nya,
                       dengan  cara  menunaikan  segala  kewajiban  yang  telah  ditetapkan-Nya,
                       dan menjauhi segala larangan yang telah ditentukan-Nya, dan hendaklah
                       senaniasa  bersama  orang-orang  yang  benar  dan  jujur,  mengikui
                       ketakwaan,  kebenaran  dan  kejujuran  mereka.  Dan  jangan  bergabung
                       kepada kaum munaik, yang selalu menutupi kemunaikan mereka dengan
                       kata-kata dan  perbuatan  bohong  serta ditambah  pula dengan  sumpah


                       palsu dan alasan-alasan yang  idak  benar.

                 40           Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51