Page 9 - PAI 10 SISWA
P. 9

lakukan karena pada waktu kecil kita patuh melaksanakan perintah dan nasihat
                       orang tua, bukan? Mengapa sekarang kita idak patuh pada perintah-perintah
                       Allah  Swt?  Jika śalat  dapat kita kerjakan  karena semata-mata taat mematuhi


                       perintah Allah  Swt.,  mak  rasany  mustahil apabil  kit  idak  dapa  bersikap
                       demikian pada perbuatan-perbuatan lainnya.







                        Akivitas 1


                          Kamu tentu pernah mengalami sakit atau musibah baik ringan atau berat.
                          Ceritakan  pengalamanmu. Bagaimana  cara  kamu  menyikapi  kehadiran
                          Allah Swt. saat terkena musibah? Apakah Allah Swt. akan hadir dengan
                          pertolongan-Nya,  ataukah  Allah  Swt.  akan  membiarkanmu  dalam
                          kesusahan?










                        Mengkriisi Sekitar Kita

                       Cermai wacana berikut.

                          Manusia adalah makhluk yang sering lupa dan sering berbuat kesalahan. “Al-
                       Insānu maĥallul khaţā wa an-nisyan.” Demikian sebuah ungkapan dalam bahasa
                       Arab  yang  arinya,  “manusia  itu  tempatnya  salah  dan  lupa.”  Dalam  sebuah

                       hadisnya,  Rasulullah  saw.  bersabda,  “Kullu Bani  Ādama  khaţţāun  wa  khairul
                       khaţţāina  at-tāibūna.”  (Seiap  keturunan  Adam  as.  pasi  melakukan  kesalahan,
                       dan orang yang baik adalah yang kembali dari kesalahan/dosa).
                          Berdasarkan ungkapan dan hadis di atas, manusia memiliki sifat dan karakter
                       yaitu sering berbuat kesalahan dan lupa. Arinya, idak ada seorang pun yang
                       terbebas dari kesalahan dan lupa. Namun demikian, idaklah benar jika dikatakan
                       bahwa idak mengapa seseorang melakukan kesalahan dengan dalih bahwa hal
                       tersebut merupakan sifat manusia.
                          Sebagai seorang yang beriman, kita dituntut untuk selalu melakukan releksi
                       dan perenungan terhadap apa yang telah kita perbuat. Keika seseorang terlanjur
                       melakukan kesalahan, bersegeralah untuk kembali ke jalan yang benar dengan
                       bertaubat dan idak mengulanginya lagi. Demikian pula dengan sifat lupa, kadang
                       menjadi sebuah nikmat dan juga bencana. Lupa dapat menjadi nikmat manakala
                       seseorang  terlupa dengan  kejadian  sedih  yang  pernah  menimpanya.  Dapat


                                                            Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti            3
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14