Page 161 - Bahasa Indonesia 10 Guru
P. 161

Isi Pokok                              Teks


                      Syah Peri dan Indera        Maka datang pada suatu hari, hujan pun
                      Bangsawan berpisah          turunlah dengan angin ribut, taufan, kelam
                      karena hujan deras dan      kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang
                      badai besar.                suatu pun. Maka Syah Peri dan Indera
                                                  Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan
                                                  ribut, mereka pun pergi saling cari mencari.



                      Syah Peri hanya bisa        Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah
                      pasrah kepada Tuhan         bercerai dengan saudaranya Indera Bangsawan.
                      karena terpisah dengan      Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah
                      Indera bangsawan.           Subhanahuwata’ala dan berjalan dengan sekuat-
                                                  kuatnya.



                      Syah Peri menyelamatkan     Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada
                      Puteri Ratna Sari dan       suatu taman, dan bertemu sebuah mahligai. Ia
                      dayang-dayangnya yang       naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah
                      ditawan Garuda. Akhirnya    gendang tergantung. Gendang itu dibukanya
                      Syah Peri menikah dengan    dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar orang
                      Puteri Ratna Sari.          yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu
                                                  diambilnya pisau dan ditorehnya gendang itu,
                                                  maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari
                                                  gendang itu. Puteri Ratna Sari menerangkan
                                                  bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda.
                                                  Itulah sebabnya ia ditaruh orangtuanya
                                                  dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di
                                                  dalam cembul yang lain ialah perkakas dan
                                                  dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri
                                                  mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala
                                                  Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya.
                                                  Maka Syah Peri pun duduklah berkasih-kasihan
                                                  dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri
                                                  dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang
                                                  pengasuhnya.











                                                                          Bahasa Indonesia  143
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166