Page 41 - Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
P. 41

Reaksi hidrolisis  (NH₄)₂SO₄, dapat dituliskan sebagai berikut :


                                                  +          2-
                                                  4(aq)
                    (NH₄)₂SO₄                2NH       + SO  4(aq)
                                (aq)
                               +
                    Ion  NH       bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan
                             4(aq)
                          +                                 +
                                                   (aq)
                        4(aq)
                    NH        + H O    ⇄  NH₄OH      +  H (aq)
                                  2  (l)
                          2-
                    SO₄       + H O    ⇄  (tidak ada reaksi)
                        (aq)
                                 2   (l)
                       Maka  dapat  disimpulkan,  bahwa  garam  (NH₄)₂SO₄  yang  terkandung
                 dalam pupuk ZA memiliki sifat asam dan mengalami hidrolisis sebagian.
                 Sehingga  pupuk  ZA  cocok  digunakan  pada  kondisi  tanah  yang  basa
                 untuk menurunkan pH tanah tersebut.

                  TAHUKAH KAMU SIAPA PENEMU
                               KONSEP pH?


                            Søren  Peder  Lauritz  Sørensen  lahir  di
                    Havrebjerg,  pada  tanggal  09  Januari  1868
                    dan meninggal di Kopenhagen, pada tanggal
                    12  Februari  1939  di  usia  71  tahun.  Beliau
                    adalah  seorang  kimiawan  dari  Denmark.  Ia
                    biasa  dikenal  sebagai  penemu  konsep  pH

                    (derajat  keasaman)  yang  berguna  sebagai
                    penentu  asam  atau  basanya  suatu  unsur
                    atau senyawa kimia.                                 Gambar 12.  Søren Peder
                                                                        Lauritz Sørensen
                                                                        Sumber:  wikipedia.com
                          Sejak  dari  tahun  1901  sampai  1938  Sørensen  telah  menjadi  Kepala
                    Laboratorium  Carlsberg,  yaitu  sebuah  laboratorium  yang  masyhur  di
                    Kopenhagen.  Pada  saat  bekerja  di  Laboratorium  Carlsberg,  S.P.L.
                    Sørensen  (lulusan  Universitas  Kopenhagen)  ini  mempelajari  berbagai
                    macam  ilmu  kimia  diantaranya  adalah  pengaruh  konsentrasi  ion  pada
                    protein.  Karena  konsentrasi  ion  hidrogen  itu  sangat  penting,  maka
                    Sørensen  memperkenalkan  skala  pH  (dengan  menggunakan  notasi  pH)

                    sebagai cara yang paling sederhana untuk mengekspresikannya di tahun
                    1909.  Pertama  kali  S.P.L.  Sørensen  memperkenalkan  skala  notasi  pH

                    dengan menggunakan dua metode sebagai pengukur keasaman. Metode
                    yang  pertama  didasarkan  pada  elektroda,  dan  metode  yang  kedua
                    melibatkan perbandingan warna sampel dan serangkaian indikator yang
                    telah dipilih sebelumnya.











  Modul Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam Untuk SMA/MA Kelas XI Semeseter II                                36
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46