Page 25 - projek stasiun tawang-2.docx_Neat
P. 25

bara, kayu, atau minyak untuk menghasilkan uap dalam pendidih. Uap ini

                        kemudian menggerakkan piston yang secara mekanis terhubung dengan  roda
                        penggeraknya. Baik bahan bakar dan air dipasok dalam lokomotif, baik

                        ditampung pada lokomotif atau menggunakan tender di belakangnya.


                               Lokomotif uap pertama kali dikembangkanb di Britania Raya pada awal
                        abad  ke-19 dan digunakan dalam sistem perkeretaapian sampai pertengahan abad

                        ke-20. Richard Trevithick menciptakan lokomotif uap pada 1802. Lokomotif uap
                        komersial tersukses dibuat pada tahun 1812–1813 oleh John Blenkinsop,[1]

                        Salamanca. Locomotion No. 1, yang dirakit oleh George Stephenson, putranya

                        Robert, dan perusahaannya Robert Stephenson and Company, merupakan
                        lokomotif uap pertama yang mampu menarik kereta api penumpang di lintas

                        kereta api umum, Stockton and Darlington Railway tahun 1825.


                               Pada tahun 1830 George Stephenson membuka jalur kereta api umum
                        antarkota pertamanya, Liverpool and Manchester Railway. Robert Stephenson and

                        Company menjadi pembuat sekaligus pemasok lokomotif uap pada dasawarsa
                        pertama zaman uap di Britania Raya, Amerika Serikat, dan banyak negara di

                        Eropa.


                               Pada abad ke-20, Kepala Teknisi Mekanik London and North Eastern
                        Railway (LNER) Nigel Gresley mendesain sejumlah lokomotif yang cukup

                        terkenal, seperti Flying Scotsman, lokomotif uap pertama yang resmi mencatatkan
                        kelajuan di atas 100 mph (160 km/h) untuk layanan penumpang, dan LNER Class

                        A4, 4468 Mallard, yang masih menjadi lokomotif uap tercepat di dunia (126 mph

                        (203 km/h).


                               Sejak awal 1900-an, lokomotif uap mulai digantikan dengan lok listrik dan
                        diesel  sejak saat itu banyak jalur kereta api yang diubah menjadi tenaga listrik

                        dan diesel mulai akhir 1930-an. Kebanyakan lokomotif uap dipensiunkan dari

                        layanan reguler sejak 1980-an, meski banyak di antara mereka yang tetap

                        menjalankan operasinya sebagai penarik KA wisata dan daya tarik warisan
                        sejarah.
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30