Page 17 - E-Handout Jamur
P. 17

Diameter Zona Hambat Ekstrak Etil Asetat Batang Kirinyuh





                                           Grafik Rata - Rata Diameter Zona Hambat
                                                      Ekstrak Etil Asetat

                                     14        12,83
                                  (mm)   12                                 11,17   12,33

                                  Hambat   10              7,67   8,5   9,33

                                      8
                                  Zona   6           4,67

                                  Diameter   4
                                      2
                                      0    0
                                          K-    K+   10%   20%   40%   60%   80% 100%
                                                          Perlakuan

                            Gambar  9. Grafik  Rata – Rata Diameter  Zona Hambat  Ekstrak Metanol

                                                 Sumber  : Dokumen  Pribadi

                     Gambar  9  menunjukan  bahwa    ekstrak  etil  asetat  batang  kirinyuh  menunjukkan

                adanya  aktivitas  antijamur  terhadap  jamur  Fusarium  oxysporum  f.sp.  cepae.  Jika

                dilihat  dalam  respon  hambat  pertumbuhan  jamur,  diameter  zona  hambat  pada

                konsentrasi  10%,  20%,  40%,  60%  adalah  lemah,  respon  hambatan  pada konsentrasi
                 80%  dan  100%  adalah  sedang.    Menurut  Putri  et  al.,  (2019),  semakin  kecil

                konsentrasi  maka  jumlah  zat  aktif  yang  terlarut  di  dalam  ekstrak  tersebut  semakin

                 sedikit,  sehingga  kemampuan  dalam  menghambat  pertumbuhan  jamur  semakin

                rendah  dan begitu juga sebaliknya.

                      Ekstrak  etil  asetat  memiliki  kemampuan  antijamur  paling  aktif  dengan

                membentuk  zona  bening  yang  lebih  besar  dibandingkan  dengan  ekstrak  metanol.

                Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Rahmi et al., (2021) menunjukkan bahwa pelarut etil
                 asetat  yang  bersifat  semipolar  dapat  mengekstraksi  senyawa  flavonoid  lebih  baik

                 dibandingkan  pelarut  metanol  yang  sifatnya  polar.  Selain  sifat  pelarut  yang

                digunakan,  menurut  Ariyanti  et  al.,  (2012)  faktor  –  faktor  yang  mempengaruhi


                 perbedaan  diameter  zona  hambat  antara  lain  sifat  media  agar,  kecepatan  difusi,
                kecepatan  tumbuh  jamur,  jumlah  mikroorganisme  yang  diinokulasi,  konsentrasi

                bahan  kimia dan kondisi saat inkubasi.







                                                   E-HANDOUT  JAMUR                                                 10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22