Page 12 - Salinan dari Biru Oranye Ceria Penuh Warna Cover Buku Anak tentang Puasa Ramadhan
P. 12
Perempuan itu malah
tertawa, “Namaku Warsih. Aku
orang Jawa, tak paham bahasa
Hokkian. Lumpiaku berasal dari
kata Olympia, karena aku sering
jualan di pasar malam Olympia.”
A Joe ternganga, “Oh,
begitu, ya?”
Lalu A Joe bertanya, “Kenapa Lumpia
orang-orang Kampung Melayu
ini mau membeli lumpiamu? Sedangkan punyaku tak laku.” Wajah A
Joe berubah murung.
“Memangnya, lunpiamu isi apa?” tanya Warsih.
A Joe lalu menunjukkan lunpia buatannya pada Warsih.
“Rebung dan daging babi.”
Warsih menggeleng. “Kamu lihat kan, penduduk Kampung
Melayu banyak yang berasal dari Arab dan Gujarat. Mereka
beragama Islam. Itu, ada masjid di sana. Orang Islam, tidak makan
babi. Tidak halal. Lumpia buatanku isinya kentang dan udang.
Karena itu, mereka bisa memakannya.”
Setelah itu, Warsih berkata lagi, “Sebetulnya, nasib kita sama
kok. Lumpia buatanku juga tidak laku di kawasan Pecinan. Mereka
tak suka lumpia kentang. Mereka maunya isi rebung.”
A Joe dan Warsih sama-sama terdiam. Namun, sebenarnya
otak mereka berpikir keras. Beberapa detik kemudian, wajah
A Joe cerah.
“Aku ada ide! Mengapa kita tidak bekerja sama saja? Maksudku,
ayo kita ciptakan resep baru supaya semua orang bisa menikmati
lunpia buatan kita.”