Page 41 - E-BOOK KIMIA ANALITIK
P. 41

3.Tujuan Pembelajaran

                        Melalui model pembelajaran IBL, mahasiswa dapat:

                           a.   Menghitung molaritas dari suatu larutan standar
                           b.  Membuat larutan standar primer dengan konsentrasi tertentu
                           c.  Menghitung konsentrasi larutan standar sekunder
                           d.  Menghitung kadar analit dalam suatu sampel melalui titrasi volumetri
                        4.Fenomena permasalahan

                               Mahasiswa  Jurusan  Pendidikan  Kimia  Unimed  melakukan  praktikum
                        Kimia Analitik di Laboratorium, sebagai bagian dari penerapan Orientation Based
                        Education  (OBE)  setiap  minggunya.Mereka  melakukan  praktikum  secara
                        berkelompok setelah lebih dahulu dilakukan responsi untuk mengetahui kesiapan
                        mereka melakukan praktikum  sesuai  dengan judul yangbtelah ditentukan dalam
                        penuntun  praktikum.  Gambar  2.8  di  bawah  ini  sebagai  cuplikan  dari  proses
                        praktikum yang mereka sedang lakukan.












                            Gambar 2.8. Mahasiswa sedang melakukan praktikum Titrasi  Volumetri

                               Dalam  analisis  volumetri  larutan  yang  kadarnya  hendak  ditentukan
                        direaksikan  dengan  larutan  pereaksi  yang  sesuai  yang  kadarnya  telah  diketahui
                        dengan pasti/tepat sampai tercapai titik equivalent. Penambahan ini dilakukan tetes
                        demi  tetes  dengan  buret.  Penambahan  dihentikan  bila  larutan  yang  dititer  tepat
                        setara dengan peniter. Pada saat tercapainya titik equivalent atau titik akhir titrasi
                        maka jumlah grek zat yang dititrasi setara dengan jumlah grek zat penitrasi.

                               Titik  equivalent  ini  ditandai  dengan  terjadinya  perubahan  warna  atau
                        pembentukan kekeruhan di dalam larutan. Akan tetapi tidak semua reaksi-reaksi
                        kimia  mengalami  perubahan  warna  setelah  pereaksi-pereaksi  yang  direaksikan
                        setara. Maka dalam hal ini diperlukan suatu pereaksi pembantu sebagai penunjuk
                        yang disebut indikator.

                               Mahasiswa sedang praktikum Kimia Analitik Kuantitatif, membuat larutan
                        standar HCl 0,05 N dari asam pekat b.j 1,19 dengan kemurnian 37%, kemudian
                        diencerkan untuk membuat konsentrasi 0,05 N. Kemudian distandarisasi dengan




                                                              25
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46