Page 26 - HUT DISPSIAD
P. 26
Info Dispsiad
Setiap makhluk memiliki kondisi alami untuk mahir dalam suatu hal
yang berbeda dari makhluk lainnya dan hal ini dapat dikembangkan
mengikuti karakteristik alaminya. Dalam konteks pendidikan, potensi
digunakan untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuan seseorang
mampu dikembangkan atau dalam bahasa teknis direnggangkan (strecth)
melalui proses pendidikan. Berbeda dengan tes skolastik atau tes
keterampilan, tes yang mengukur potensi tidak membutuhkan persiapan
teknis, latihan, dan peningkatan pengetahuan terlebih dahulu, karena
tidak mengukur kuantitas atau kualitas dari hasil belajar seseorang.
Pertanyaan yang menjadi tema utama dari Rikpsi adalah, ”Apakah calon
peserta memiliki potensi yang mumpuni untuk mengikuti pendidikan?”.
Tanpa adanya potensi yang mumpuni, maka proses pendidikan khususnya
pendidikan militer dapat menjadi suatu hal yang menghambat dari segi
mental maupun sik peserta didik. Apabila tidak terjadi suatu hambatan
yang menonjol selama pendidikan, kesulitan kemungkinan akan terjadi
ketika peserta menempati jabatan yang dituju. Berkaitan dengan rikpsi
yang akan dilakukan, terdapat beberapa aspek psikologi yang akan
menjadi tolok ukur keberhasilan dari peserta seleksi, antara lain: aspek
kecerdasan, kemampuan berpikir, sosialisasi, sikap kerja, dan beberapa
aspek lain yang bersifat khusus dan akan berbeda untuk setiap kegiatan
pemeriksaan psikologi
Hal: 21 | INFO DISPSIAD