Page 15 - Modul 1 Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
P. 15
Sebagai bahasa negara, bermakna bahasa Indonesia adalah
bahasa resmi kenegaraan. Dengan demikian, bahasa Indonesia harus
dipergunakan sesuai sistem yang berlaku dan sudah disepakati oleh para
penuturnya. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,
merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945 Bab XV Pasal 36 yang
berbunyi: “Bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Bukan hanya dalam
undang-undang saja, tetapi ditegaskan kembali dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009, tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Dalam Bab III tentang bahasa
negara bagian pertama Pasal 25 ayat 3, dijelaskan mengenai fungsi dan
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara:
Berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar
pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan
kebudayaan tingkat nasional, transaksi dan dokumen niaga, serta
sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan bahasa media massa.
Berdasarkan undang-undang tersebut, fungsi bahasa dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara dapat dibagi ke dalam empat
bagian, yakni bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan,
bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam dunia pendidikan, bahasa
Indonesia sebagai alat penghubung tingkat nasional, dan Bahasa
indonesia sebagai pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan
teknologi (iptek).
2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Salah satu butir isi Sumpah Pemuda yang dirumuskan pada
tanggal 28 Oktober 1928, berbunyi “Kami putera-puteri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Dengan perumusan
salah satu butir Sumpah Pemuda tersebut, bahasa Indonesia menempati
kedudukannya sebagai bahasa nasional yang mempersatukan seluruh
masyarakat bahasa di Indonesia. Hal tersebut kemudian disempurnakan
kembali untuk melihat fungsi lain bahasa Indonesia dalam kedudukannya
14 Modul 1- Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia