Page 24 - Modul 1 Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia
P. 24

berlaku. Kebanggaan, kesetiaan, dan kesadaran ini bermuara pada apa yang
                  tersurat  dan  tersirat  dalam  butir  ketiga  ikrar  Sumpah  Pemuda  1928,  yaitu

                  “menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia” (Alwi, 2011: 52).
                         Banyak sekali fenomena-fenomena kebahasaan pada masa kini, terutama

                  pengaruh  yang  teramat  besar  dari  pencampuran  bahasa  asing  dalam  tubuh

                  bahasa Indonesia itu sendiri yang lambat laun menggeser fungsi dan kedudukan
                  bahasa Indonesia terutama sebagai lambang kebanggaan nasional, maka sudah

                  sepatutnya  bahasa  Indonesia  harus  berperan  seperti  beberapa  negara  yang
                  berhasil maju dengan penggunaan bahasa negaranya sendiri tanpa pengaruh

                  yang teramat besar dari bahasa asing lain. Ada beberapa Negara di Asia yang

                  penguasaan  bahasa  Inggris  di  kalangan  penuturnya  dikenal  cukup  meluas.
                  Namun,  negara-negara  itu  belum  pernah  disebut-sebut  sebagai  contoh

                  keberhasilan dalam bidang pembangunan ekonomi dan industrinya. Sebaliknya,
                  Jepang,  Korea  Selatan,  dan  China  sekarang  ini  selalu  dijadikan  contoh

                  keberhasilan pembangunan ekonomi dan industri, padahal rakyat ketiga negara

                  itu  terkenal  sangat  fanatik  dalam  mempertahankan  tradisi  budaya  dan
                  bahasanya (Alwi, 2011: 55). Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa bahasa

                  Indonesia  barangkali  tidak  mampu  memenuhi  semua  kebutuhan  berbahasa:
                  agak sederhana, kurang lengkap, bahkan miskin akan kata-kata dan cara-cara

                  berbahasa (Simanungkalit, 2003: 42). Setelah direnungkan, ternyata bukan pada
                  ketidakadaan  alternatif  dalam  bahasa  Indonesia,  tetapi  pada  ketidaksediaan

                  orang memakai kata-kata (bahasa) Indonesia. Pembicara beranggapan bahwa

                  mereka  bisa  menampakkan  diri  sebagai  orang  modern  yang  terdidik  dengan
                  bahasa  Inggris.  Bahasa  Inggris  sering  dianggap  dan  disajikan  sebagai  satu-

                  satunya kunci kemajuan. Bahkan, kita dapat menciptakan karya sastra yang baik,
                  seperti  puisi,  dengan  tanpa  kosakata  bahasa  Inggris.  Oleh  karena  itu,

                  pemertahanan bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional harus
                  terus dilakukan dengan kesediaan dalam penggunaan bahasa Indonesia secara

                  baik dan benar berdasar situasi pemakaiannya. Selain itu, penggunaan bahasa

                  asing  yang  dicampurkan  ke  dalam  bahasa  Indonesia  harus  diubah  dengan
                  mengganti istilah asing tersebut dengan terus mencari padanan katanya. Hal ini

                  sesuai  dengan  yang  dibuat  oleh  Komite  Bahasa  yang  menggariskan




                               Modul 1- Hakikat Bahasa dan Sikap Positif terhadap Bahasa Indonesia   23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29