Page 51 - E-Modul Pembelajaran Berbantuan Platform ILS Go-Lab pada Materi Gelombang Cahaya
P. 51

   sin    =     
                                                                                                           (4.1)

                  keterangan:

                  d = lebar celah (m)

                  m = terang/gelap ke ±1, ±2, ±3, ±4, …
                     = panjang gelombang (m)


                   C     Difraksi Kekisi







                         Kekisi merupakan barisan celah sangat sempit dan memiliki lebar yang sama. Celah

                  sempit ini juga sering disebut kisi difraksi. Semakin banyak celah yang terdapat pada kisi maka

                  semakin tajam pola difraksi yang dihasilkan tertampak pada layar. Misalkan, pada area yang
                  lebarnya 2 cm terdapat 5.000 celah. Oleh sebab itu, namanya disebut sebagai kekisi karena

                  memiliki banyak celah. Kamu bayangkan saja seberapa kecilnya celah itu. Kekisi ini memiliki
                  tetapan yang disebut tetapan kekisi K. Tetapan kekisi menyatakan banyaknya celah persatuan

                  panjang. Sekarang, mari kita cari jarak antarcelah kekisi tersebut. 2 cm terdapat 5.000 celah,
                                                                  1     1                −4
                  artinya 1 cm terdapat 2.500 celah. Sehingga     =  =      cm = 4 × 10  cm.
                                                                      2.500
                         Bahasan kisi difraksi ini berkaitan dengan celah ganda   Young. Pada celah ganda Young
                  akan menghasilkan pola  terang yang tertangkap pada layar. Bedanya pada celah ganda Young

                  ini  pola  yang  terpancar  kurang  tajam  sehingga  kita  perlu  celah  yang  banyak  untuk

                  meningkatkan ketajaman polanya sehingga cahaya terurai tampak lebih jelas. Oleh sebab itu
                  kisi difraksi digunakan. Misalkan kita visualisasikan difraksi kekisi ini pada gambar di bawah.


                                                penghalang
                                                                           Pelangi kedua

                                                                           Pelangi pertama

                                                                           Titik pusat putih

                                           Sinar                           Pelangi pertama
                                         polikromatik
                                           datang
                                                                           Pelangi kedua
                                         Gambar 4.5 Difraksi cahaya polikromatik pada kekisi





                                                                                                           42
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56