Page 53 - ANDHIKA_Naskah Panduan Praktikum Uji Tanah DIV (1)
P. 53
Keadaan-keadaan tersebut dapat digambarkan seperti di bawah ini :
Basah makin kering kering
Keadaan Keadaan Plastis Keadaan semi Keadaan
Cair ( Plastis ) plastis Padat
( Liquid ) ( Semi Plastis ) ( Solid )
Batas cair Batas plastis Batas susut
( LL ) ( PL ) ( SL )
Batas cair dan batas plastis merupakan nilai yang penting, sedang batas susut di
dalam bidang Teknik Sipil tidak populer penggunaannya. Selisih antara batas cair
dan batas plastis disebut dengan Indeks Plastis.
Batas cair adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis
(batas atas daerah plastis ).
Batas plastis adalah kadar air batas bawah plastis. Keadaan ini ditandai dengan
mulainya terjadi retak-retak rambut apabilai tanah tersebut dibuat bentuk batang
dengan diameter 3 mm.
Batas susut adalah kadar air dimana tanah mulai berbentuk padat. Pada kondisi ini,
apabila tanah tersebut dikeringkan lebih lanjut tidak akan terjadi penyusutan
volume.
Kegunaan batas-batas Atterberg :
Batas-batas Atterberg khususnya batas cair dan batas plastis tidak secara langsung
memberikan angka-angka yang dapat dipakai dalam perhitungan (design), yang kita
peroleh dari percobaan batas Atterberg ini adalah suatu gambaran secara garis besar
akan sifat-sifat tanah yang bersangkutan. Tanah yang batas cairnya tinggi biasanya
mempunyai sifat teknik yang buruk, yaitu kekuatannya rendah, kompresibilitasnya
tinggi. Tanah yang Indeks Plastisitas ( PI ) besar biasanya mempunyai penyusutan
dan pengembangan volume yang besar pula.
4.4 Tujuan Pengujian :
1) Menentukan nilai Batas Cair, Batas Plastis, dan Batas Susut
2) Menentukan nilai Indeks Plastisitas.
3) Menentukan klasifikasi tanah berdasarkan plastisitas
Uji Atterbeg Limits 4 - 3