Page 86 - Salam Cinta Quran - Agustus 2022_Hires_Neat
P. 86

86    ∞                                                            B AHA GIAK AN M EREK A











                       Pejuang Nafkah di




                       Batas Lalu Lintas











                                                              Ibu Eti Sukaesih berusia 50 tahun warga
                                                              Kampung Mongol RT 02/01 Tegal Lega, Bogor
                                                              atau orang biasanya menyebutnya Kampung
                                                              Pemulung. Ia berprofesi sebagai penjual tisu dan
                                                              sapu lidi di lampu rambu lalu lintas tol Bogor.

                                                              Pekerjaan yang dilakukan oleh Ibu Eti semata-
                                                              mata demi membantu suaminya, Bapak
                                                              Dapit yang berprofesi sebagai kuli serabutan.
                                                              Penghasilan suaminya memang tidak menentu.


                                                              Untuk modal berjualan, Ibu Eti harus
                                                              mengeluarkan uang Rp40 ribu supaya bisa
                                                              membeli tisu sekitar 20 bungkus. Namun
                                                              terkadang harapan tidak sesuai dengan
                                                              kenyataan, sering sekali ibu Eti mendapati barang
                                                              dagangannya yang tidak laku terjual. Karenanya
                                                              ia pun melakukan ikhtiar lainnya. Ia mencari
                                                              tambahan penghasilan dari sapu lidi yang orang
                                                              lain titipkan kepadanya untuk dijual kembali.

                                                              Kesulitan demi kesulitan kerap kali dirasakan
                                                              Ibu Eti dan Pak Dapit. Faktor ekonomi menjadi
                                                              penghambat demi keberlangsungan hidup
                                                              keluarganya. Penghasilan Pak Dapit yang tidak
                                                              menentu dan penjualan tisu yang juga sama.
                                                              Sementara mereka harus menafkahi kedua
                                                              anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan
                                                              SMA. Di saat yang sama juga, mereka harus
                                                              membayar sewa kontrak rumah.

                                                              Sekalipun demikian sulit, Ibu Eti terus berikhtiar
                                                              tanpa mengenal lelah demi keberlangsungan
                                                              hidup keluarga tercinta. Semoga jerih payah ibu
                                                              Eti diberi kelancaran dan kesehatan selalu oleh
                                                              Allah. Aamiin.
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91