Page 28 - After sempro 3_Neat
P. 28
Pahamilah video dan narasi berikut dengan seksama!
Youtube: Sound Horeg Sebabkan Kerusakan pada
Telinga (CNN Indonesia, 2025)
Bahaya Sound Horeg bagi Telinga: Risiko Tuli
Permanen??
Fenomena "Sound Horeg" dalam parade atau hajatan di Jawa Timur menimbulkan ancaman serius bagi
kesehatan telinga, dengan volume mencapai 130-135 desibel (dB). Dokter Spesialis THT-KL UNAIR, Citra
Dwi Novastuti, menjelaskan bahwa paparan suara ekstrem ini dapat merusak sel rambut halus di koklea,
menyebabkan Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Padahal, ambang batas aman kebisingan harian yang
ditetapkan secara internasional hanya 85-90 dB. Paparan suara 130 dB hanya dapat ditoleransi tubuh
selama sekitar 1,5 detik tanpa pelindung. Jika berlanjut, kerusakan sel rambut koklea bersifat permanen
dan berujung pada gangguan pendengaran hingga tuli, bahkan pada usia produktif.
Dampak awal yang sering diabaikan dari paparan suara keras ini adalah tinnitus atau telinga
berdenging yang hilang timbul. Jika paparan terus-menerus, kondisi ini berkembang menjadi kesulitan
nyata menangkap percakapan di tempat ramai. Mengingat kerusakan yang sudah terjadi pada saraf
pendengaran bersifat irreversible (tidak dapat disembuhkan), fokus utama penanganan adalah
pencegahan. Pengobatan hanya bersifat rehabilitatif, seperti penggunaan alat bantu dengar atau implan
koklea.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan sangat krusial. Masyarakat diimbau untuk menghindari atau
membatasi paparan suara bising. Jika tidak terhindarkan, disarankan menggunakan pelindung telinga
seperti earplug atau earmuff di lingkungan dengan kebisingan di atas 80 dB. Penggunaan earphone juga
harus dibatasi (aturan 60 persen volume, 60 menit durasi per hari). Pemeriksaan pendengaran berkala
(tes audiometri) ke dokter THT disarankan bagi mereka yang sering berada di lingkungan bising untuk
mendeteksi gangguan sejak dini.
(sumber: unair.ac.id)
Menurut pendapat Anda, mengapa fenomena "Sound Horeg" dengan volume suara
ekstrem (130-135 dB) dapat menyebabkan kerusakan pendengaran permanen (NIHL),
bahkan pada usia produktif, berdasarkan pengetahuan Anda tentang bagaimana
sistem indra pendengaran (termasuk telinga dan koklea) bekerja
untuk lebih paham silahkan pelajari materi sistem
indra berikut!
8

