Page 4 - Proposal Pemutakhiran SIMBA Manajemen
P. 4
Bahan Ajar merupakan sumber belajar utama
bagi Mahasiswa UT. Hal ini karena konsep jarak
jauh membuat Dosen UT tidak secara
langsung menyampaikan materi kepada
Mahasiswa. Bahan Ajar menjadi sarana yang
sangat penting dalam mendukung kesuksesan
belajar Mahasiswa. Mengingat betapa
pentingnya Bahan Ajar, maka seyogyanya
terdapat sistem yang dijalankan secara
optimal untuk mengelola sekaligus melakukan
pengendalian internal terhadap pengadaan
Bahan Ajar hingga tingkat Program Studi. Salah satu keunikan Program Studi S1
Melalui sistem inilah Dosen dapat melakukan Manajemen adalah jumlah mahasiswa yang
pemantauan terhadap Bahan Ajar, mulai dari sangat banyak, yaitu lebih dari 80 ribu
Bahan Ajar apa saja yang tiba waktunya untuk mahasiswa. Tentu saja keunikan ini
direvisi maupun diperbarui, siapa Pengampu membawa tantangan baru bagi Program
Mata Kuliah sebagai penanggungjawab Bahan Studi S1 Manajemen untuk tetap
Ajar, siapa saja penulis potensial, sudah menghadirkan pendidikan massal namun
sampai mana pengajuan pembaruan Bahan tetap berkualitas.
Ajar, dan lain sebagainya. Hal ini demi
mendukung terciptanya ekosistem yang baik Akan tetapi, sampai saat ini, belum ada
dalam mengelola Bahan Ajar. Ekosistem Bahan sistem internal dalam Prodi S1 Manajemen
Ajar yang baik diwujudkan demi memenuhi yang mutakhir yang memanfaatkan
salah satu tujuan Program Studi S1 Manajemen: digitalisasi untuk memantau pengelolaan
Bahan Ajar. Walaupun pencatatan terkait
" Menghasilkan lulusan yang memiliki informasi Bahan Ajar dilakukan pada
kompetensi akademik dan atau profesional dokumen berbagi secara daring yang dapat
bidang manajemen yang mampu bersaing diakses oleh Dosen Program Studi, belum
secara global " ada sistem yang secara otomat membantu
memantau Bahan Ajar. Situasi ini rentan
menimbulkan miskomunikasi di antara
Dosen Program Studi maupun pegawai.
Akibat dari kurang optimalnya sistem
pantau terhadap Bahan Ajar, terdapat
Bahan Ajar pada Program Studi S1
Manajemen yang tidak mengalami
pemutakhiran hingga lebih dari lima tahun.
Berdasarkan data per Oktober 2022,
terdapat 30% Bahan Ajar yang terlambat
diperbarui.