Page 24 - e-modul titrasi asam basa
P. 24
Larutan standar perlu distandarisasi sebelum
digunakan dalam proses titrasi. Contohnya Natrium
Hidroksida (NaOH) yang sulit didapatkan dalam bentuk
padatan murni. NaOH dapat distandarisasi dengan asam
yang telah diketahui konsentrasinya seperti KHC H O
8 4 4
(Chang, 2008: 121).
Larutan standar disebut juga dengan titran. Larutan
ini biasanya diletakan didalam buret dan dimasukan terus
menerus kedalam erlenmeyer yang berisi larutan yang
belum diketahui konsentrasinya dengan volume tertentu
(titrat). Penambahan ini dilakukan sampai kedua larutan
telah selesai bereaksi. Proses ini ditandai dengan
perubahan warna indikator sebagai tanda titran yang
dimasukan sedikit berlebih. Biasanya disinilah titik
ekivalen berada. Titik ekivalen dapat didefenisikan
sebagai titik dimana mol asam dan mol basa telah habis
bereaksi. Titik ini ditandai dengan perubahan warna pada
indikator. Indikator merupakan substansi yang memiliki
perbedaan warna antara media asam dan media basa.
Indikator biasanya dimasukan beberapa tetes kedalam
erlenmeyer sebelum proses titrasi dilakukan (Brady, 2012:
198).
Indikator asam basa digunakan untuk mendeteksi
titik akhir titrasi dengan perubahan warna. Fenolftalein
adalah indikator umum yang digunakan untuk titrasi,
perubahan warna yang terjadi pada indikator ini adalah
dari tidak berwarna menjadi warna merah muda (Brady,
2012).
13