Page 49 - skdr
P. 49

Definisi Operasional
       Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax) awalnya makula kecil kemerahan, papula gatal dan tidak nyeri, pada inokulasi dalam waktu 2-3 hari papula
       berkembang menjadi vesikel hemoragik. Lesi menjadi nekrosis atau mengalami ulserasi, kemudian membentuk kerak hitam dan kering disertai
       gejala sistemik spt demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe regional.
       Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthrax) rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi,
       gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan
       oedem scrotum, melena.
       Antraks Saluran Nafas (Inhalational Anthrax) gejala klinis antraks saluran nafas sesuai dengan tanda-tanda brochitis dlm wktu 2-4 hari gejala
       semakin berkembang dg gangguan respirasi berat, demam, sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah
       dan cepat. Kematian terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis tersebut
       Antraks Meningnitis merupakan komplikasi (perkembangan klinis yg serius) dg gejala klinis demam, sakit kepala hebat dan kejang.


                                                                                                                          Petugas Surveilans
          Laporkan 1 x 24 jam                         Petugas Poli


                                                                                                                 Sistem Pelaporan Kasus:
                                                                                                                 1.  Lakukan PE, gunakan form PE
                                   Respons Tata laksana kasus                                                    2.  Hasil pemeriksaan laboratorium
                                                                                                                 3.  Notifikasi dengan sektor Kesehatan hewan
                                   1. Penggunaan APD bagi petugas yang                                           4.  Laporkan ke Dinkes/ SKDR-EBS (24 jam)

                                       melakukan pengambilan sampel                                              5.  Laporkan ke SKDR IBS (mingguan)
                                                                                                                 Isi Laporan:
                                   2. Lakukan pengobatan terhadap pasien                                         a.  Kronologi kasus (sakit)

                                       dengan menggunakan antibiotik                                             b.  Cara penyebaran serta faktor-faktor yang
                                   3. Rujuk pasien ke RS apabila diperlukan                                          mempengaruhinya

                                       penanganan lebih lanjut                                                   c.  Keadaan umum penderita
                                                                                                                 d.  Hasil PE yang telah dilakukan
                                   4. Pengambilan sample (lesi, tinja, darah)                                    e.  Monitoring profilaksis kontak erat

                                   5. Kirim sampel ke laboratorium yang dapat                                    Bila menemukan jumlah suspect kasus melebihi

                                       memeriksa sampel antraks                                                  ambang batas, lihat buku pedoman dan
                                                                                                                 LAKUKAN RESPON KLB
                                                                                                                 Ambang batas KLB Antraks:                          Antraks
                                                                                                                 Bila ditemukan kasus ≥ 1


     49
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54