Page 82 - E-BOOK SETS-BASED_PENCEMARAN LINGKUNGAN_JOJOR YULIMA TURNIP
P. 82
ASESMEN 72
2. Proses pembuatan batik menggunakan bahan utama berupa pewarna dan lilin/malam. Pewarna batik
mengandung zat warna yang tinggi dan mengandung bahan sintetik yang sukar diuraikan dan sukar larut
terutama di lingkungan perairan. Zat mordan(Cr(NO3)2 dan PbCrO4 untuk mengikat warna dan pewarna
(CrCl3 dan K2Cr2O7) merupakan sumber logam berat yang sekitar 90% partikelnya akan berbaur di
sehingga akan menyebabkan kerusakan hati (liver), kanker paru-paru, dan ginjal. Jika terkena kulitakan
menyebabkan iritasi pada kulit. Lilin/malam yang dipanaskan menghasilkan gas karbon onoksida (CO)
dan bahan pewarna utama (naphtol, indigosol, rapid). Pengrajin batik saat membuat batik tidak pernah
menggunakan sarung tangan dan masker sehingga banyak pengrajin batik yang mengalami iritasi saluran
pernapasan dan iritasi kulit. Limbah batik yang banyak mengandung bahan berbahaya berupa logam
berat masih menjadi persoalan yang tidak mudah diatasi. Limbah cair yang berbahayadari sisa-sisa
perwarnaan perajin batik, hanya dibuang di sungai dan aliran irigasi terdekat mengakibatkan mutu air di
Sungai Winongo, Code dan Gajah Wong menurun tajam. Limbah yang dibuang di perairan merusak
estetika air, meracuni biota laut,kepekatan warna akan menghalangi oksigen yang dibutuhkan oleh biota
air. Setelah diteliti tanaman disekitar industri batik padaorgan tanaman mengandung logam berat. Selain
itu, limbah batik berdampak pada warga disekitar lingkungan batik yang terserang penyakit kulit.
a. Bagaimana dampak yang terjadi akibat limbah batik yang dibuang di lingkungan sekitar industri batik?
b. Prediksikan akibat yang terjadi jika limbah batik volumenya terus meningkat dan terakumulasi dalam
waktu yang lama?
c. Buatlah tulisan tentang gagasan dan desain rancangan untuk mengatasi permasalahan tersebut?