Page 32 - E-MODUL BARU
P. 32
karena adanya gaya ke atas sehingga benda kehilangan sebagian beratnya
(beratnya menjadi berat semu). Gaya ke atas ini disebut gaya apung.
Fa = wud – ws
…… (Persamaan 2.4)
Keterangan:
Fa = gaya apung/gaya ke atas/gaya Archimedes (N
wud = berat benda di udara (N)
ws = berat benda di dalam zat cair/berat semu (N)
Konsep gaya apung ini kemudian
diteliti oleh seorang ilmuwan bernama
Archimedes. Archimedes mengaitkan
antara gaya apung yang dialami benda
dengan volume zat cair yang
Gambar 14. Benda yang ditimbang di udara
dipindahkan oleh benda ketika benda memiliki berat yang lebih besar
dicelupkan di dalam zat cair. dibandingkan ketikan benda ditimbang di air
Sumber. (Ginanjar, Agie. 2014)
Kemudian Archimedes berhasil
merumuskan hukumnya, yaitu hukum Archimedes yang menyatakan:.
Gaya apung yang bekerja pada suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkan
Gaya apung muncul karena selisih antara gaya hidrostatis yang
dikerjakan fluida terhadap permukaa n bawah benda dengan
permukaan atas benda. Makin dalam suatu benda makin besar tekanan
hidrostatisnya dan hal ini menyebabkan tekanan pada bagian bawah
benda lebih besar daripada tekanan pada bagian atasnya.
Secara matematis hukum Archimedes dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Fa = ρf Vbf g …..(Persamaan 2.5)
30