Page 98 - ski kls 9
P. 98

Islam adalah agama yang mencintai kesenian. Karena Islam bukanlah agama yang hanya mengatur
                 hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan makhluk lain dan manusia dengan Allah
                 Swt. Jika hubungan tersebut terjalin secara luas dan lengkap (komprehensif) serta sehat, maka seluruh
                 aspek kehidupan umat Islam akan teratur dan Islami. Sebagaimana seni adalah perpaduan antara
                 berbagai jenis suara, olah tubuh ataupun hal lainnya.

                 Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap
                 penyebaran agama Islam. Untuk itulah kita sebagai generasi Islam, harus mampu mengapresiasikan
                 diri terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan tradisi tersebut
                 adalah dengan merawat, melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas
                 hasil karya para pendahulu.


                 Saat ini, ada sebagian kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang membolehkan seni budaya
                 dan tradisi yang  ada.  Mereka  mengharamkan  karena  pada  zaman  Rasulullah  Saw. tidak  pernah
                 diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan dasar bahwa semua tersebut adalah
                 sebagai  sarana  dakwah  penyebaran  agama  Islam,  sebagai  generasi  Islam,  kamu  harus mampu
                 mensikapi secara bijaksana dan penuh toleransi.

                 Para ulama dan wali pada zaman dahulu bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum agama
                 Islam/ Syariat Islam. Para ulama dan wali itu adalah orang-orang yang cerdas lahir batin dan mampu
                 menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang ada pada masyarakat Indonesia.
                 Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat Islam dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
                 masyarakat Indonesia. Untuk itulah perlu adanya pemahaman secara bersama, bahwa seni budaya
                 dan tradisi tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung nilai-nilai keislaman.

                 Di bawah ini adalah beberapa contoh budaya lokal dan budaya yang bernuansa Islami:


                 a.  Wayang

                    Kata “wayang” menurut bahasa berarti ”ayang-ayang” atau bayangan. Karena yang terlihat adalah
                    bayangannya dalam kelir (tabir kain putih sebagai gelanggang permainan wayang). Bisa juga
                    diberi penjelasan wayang adalah pertunjukkan yang disajikan dalam berbagai bentuk, terutama
                    yang  mengandung  unsur pelajaran  (wejangan).  Pertunjukan  ini  diiringi  dengan  teratur  oleh
                    seperangkat gamelan.


                    Wayang pada mulanya dibuat dari kulit kerbau, hal ini dimulai pada zaman Raden Fatah. Dahulunya
                    lukisan seperti bentuk manusia. Karena bentuk wayang berkaitan dengan syariat agama Islam,
                    maka para wali mengubah bentuknya. Dari yang semula lukisan wajahnya menghadap lurus
                    kemudian agak dimiringkan.

                    Pada tahun 1443 Saka, bersamaan dengan berdirinya kerajaan Islam Demak, maka wujud wayang
                    geber diganti menjadi wayang kulit secara terperinci satu persatu tokoh-tokohnya. Sumber cerita
                    dalam mementaskan wayang diilhami dari Kitab Ramayana dan Mahabarata. Tentunya, para Wali



                  92     Buku Siswa Madrasah Tsanawiyah






       ski siswa kls 9.indd   92                                                                                  6/16/16   7:30 PM
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103