Page 110 - Akidah Akhlak kls 8
P. 110
kehidupan kita, patut kita syukuri dan kita ambil hikmahnya dengan ber-husnuzhan
kepada Allah. Dengan begitu kita akan semakin ikhlas dan sabar dalam menjalani
kehidupan.
Ketika Allah memberikan kita musibah seperti sakit, maka kita harus ber husnuzhan
kepadaAllah. Bahwa Allah sayang kepada kita dengan merontokkan dosa-dosa kita
ketika sakit dan bersabar.
b) husnuzhan kepada sesama manusia
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia saling membutuhkan antara yang
satu dengan yang lain. Islam mengajarkan berbagai cara untuk menciptakan
kehidupan bermasyarakat yang damai dengan ber husnuzhan kepada
masyarakat atau tetangga sekitar. Seperti halnya Rasulullah yang selalu
ber-husnuzhan kepada orang-orang yang menyakitinya. Ketika rasulullah
menyiarkan dakwahnya pada periode pertama, beliau pernah ditolak,
dihujat dan disakiti oleh penduduk Thaif. Namun rasulullah selalu ber-husnuzhan
bahwa mereka belum memahami tentang kerasulannya kemudian mendoakannya agar
mendapat petunjuk dari Allah Swt.
Kita patut mencontoh perbuatan baik rasulullah dalam kehidupan sehari-hari baik di
masyarakat atau di lingkungan sekolah kita.
2. Tawadhu’
Pengertian tawadhu’ adalah rendah hati dan tidak sombong. Orang yang tawadhu’ adalah
orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah Swt.
Dengan keyakinannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potensi
dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah hati dan selalu menjaga hati serta niat
segala amal kebaikannya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal
ibadahnya hanya karena Allah.
Tawadhu’ merupakan salah satu bagian dari akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai
muslim bersikap tawadhu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak
terpuji yang wajib dimiliki oleh setiap umat Islam. Perhatikan sabda Nabi
saw. berikut ini:
Rasulullah saw. bersabda yang artinya: “Tiada berkurang harta karena
sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan
melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah,
melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).
102 Buku Siswa Kelas VIII MTs