Page 131 - Akidah Akhlak kls 8
P. 131
Artinya: “Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali
mereka yang bertakwa”.
Allah Swt memerintahkan kepada kita hendaknya pandai- pandai memilih teman bergaul dalam
kehidupan di dunia dimana hidup tak terulang dan hanya sekali, karena pengaruh baik dan
buruk tergantung dari teman-teman dan sahabatnya, bahkan tidak jarang kita terbawa dan
terpengaruh oleh kebiasaan baik maupun kebiasaan buruk mereka. Memilih teman yang baik
bisa menghasilkan surga tetapi bergaul dengan yang buruk menyeret kita ke Neraka. Lihat
sabda Rasulullah.
ـﻴ
ْﺮُﻈْﻨَْﻠـَﻓ ِﻪِﻠﻴِﻠَﺧ ِﻦﻳِد ﻰَﻠَﻋ ُﻞُﺟﱠﺮﻟا :َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳ َو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﱠﻟﻠﻪا ﻰﱠﻠ َﺻ ﱠِﱯﱠﻨﻟا ﱠنَأ َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ِﰊَأ ْﻦَﻋ
(ﺚﻳﺪﳊا) ُﻞِﻟﺎَُﳜ ْﻦَﻣ ْﻢُﻛ ُﺪَﺣَأ
Artinya: Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Saw. bersabda:”Seseorang itu (sangat)
tergantung dengan agama temannya, maka hendaklah seseorang (diantaramu)
melihat siapa yang menjadi temannya.
Dari pembukaan di atas maka adab atau etika bergaul yang benar-benar harus kita perhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Memilih teman bergaul dan bersahabat harus dengan orang yang baik akhlaknya
2. Hal ini mempertegas pernyataan Rasulullah Saw. bahwa kita harus pandai memilih dan
memilah teman bergaul untuk kepentingan dunia dan akhirat kita, terkadang adat-istiadat,
budaya dan prilaku seseorang itu saling mempengaruhi. Abu Said al-Khudri meriwayatkan
bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Janganlah kalian berkawan kecuali dengan seorang
mukmin, dan jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
Larangan pertemanan ini mencakup larangan bersahabat dengan pelaku dosa besar dan orang
yang suka berbuat dosa, karena mereka melakukan apa yang Allah haramkan. Kepada Allah
saja dia berani maksiat dan melawan apalagi kepada makhluk. Kepada Allah saja yang
memberikan segala kebaikan dan kenikmatan dia ingkar apalagi kepada manusia, kepada
Allah saja tidak amanah apalagi kepada teman-temannya. Berteman dengan mereka akan
mendatangkan kemudharatan pada agama kita. Terlebih lagi larangan bersahabat dengan
orang-orang kafir dan munafik, maka larangan ini lebih diutamakan. Kita bergaul dengan
mereka dalam rangka amar ma’ruf dan nahi munkar itu hal yang diperbolehkan, dan amar
ma’ruf serta nahi munkar kita jika mendatangkan kemaslahatan maka lanjutkan, akan tetapi
jika tak mendatangkan perubahan apapun pada mereka, meninggalkannya adalah lebih lebih
baik lagi. Adapun sabda Rasulullah saw.
Akidah Akhlak Kurikulum 2013 123