Page 163 - AKIDAH AKHLAK_revisi Kls 7
P. 163
5. Perilaku Menghindari Riya’
a. Memandang semua makhluk itu tunduk di bawah kekuasaan Allah Swt sehingga
makhluk itu dapat mendatangkan kesenangan dan dapat pula menimbulkan bencana,
karena kita tidakmembutuhkan pujian dan sanjungan mereka.
b. Melatih diri untuk beramal secara ikhlas, walaupun sebesar apa pun yang dilakukan.
c. Berusaha menyembunyikan dan merahasiakan ibadah dari orang lain dan ridha
terhadap semua amal untuk Allah Swt. semata, cukup Allah Swt sajalah yang
mengetahui dan memuji amal ibadahnya.
d. Mengendalikan diri agar tidak merasa bangga apabila ada orang lain memuji amal
baik yang dilakukan.
e. Mengendalikan diri agar tidak emosi apabila ada orang lain yang meremehkan
kebaikan yang dilakukan.
f. Tidak senang memuji kebaikan orang lain secara berlebih-lebihan karena hal itu dapat
mendorong pelakunya menjadi riya’ atas kebaikannya.
B. Nifaq
1. Pengertian Nifaq
Secara bahasa nifaq berasal dari kata nafiqa yang artinya salah satu lubang tempat
keluarnya yarbu( hewan sejenis tikus )dari sarangnya.Nifaq juga berasal dari kata Nafaq,
yaitu lubang tempat bersembunyi.Nifaq juga berarti bermuka dua, pura-pura pada
agamanya, Lubang tikus di padang pasir yang susah di tebak tembusannya.
Menurut istilah , nifaq yaitu sikap yang tidak menentu, tidak sesuai antara ucapan
dengan perbuatannya. Perilaku seperti ini pada hakikatnya adalah ketidaksesuaian antara
keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Atau dengan kata lain, tindakan yang selalu
dilakukan adalah kebohongan, baik terhadap hati nuraninya, terhadap Allah Swt maupun
sesama manusia. Orang yang melakukan perbuatan nifaq di sebut munafik.
Nifaq adalah perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan
keimanannya dengan ucapan dan tindakan. Perilaku seperti ini pada hakikatnya adalah
ketidaksesuaian antara keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Firman Allah Swt.
َ
َ
ٰ
َ َ
ٰ
َ
َ
َّ
َ
َ ُنْحن َ اَمَّنِإ مْكَعَم اَّنِإ ْاوُلاق مهِنيِطاَيَش ىلِإ ْاولَخ اذِإ َ و اَّنَما ْاوُلاق ْاوُنَما َنْيِذلا ْاوُقل اذِإ َ و
ْ
ْ ِ
َنوُئزْهَتْسُم
ِ
Artinya:”Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman." Dan bila mereka kembali kepada syaitan-setan
mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami
hanyalah berolok-olok". (QS. Al Baqarah [2]: 14)
AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII 151