Page 97 - Fikih Kls 7
P. 97

Dibalik Kesulitan Terdapat Kemudahan





                              PENDALAMAN MATERI




                    Ibadah salat merupakan ibadah yang tidak dapat ditinggalkan walau dalam keadaan apapun.
               Hal ini berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain seperti puasa, zakat dan haji. Jika seseorang
               sedang sakit pada bulan Ramadhan dan tidak mampu untuk berpuasa, maka ia boleh tidak
               berpuasa dan harus menggantinya pada hari lain. Orang yang tidak mampu membayar zakat,
               ia tidak wajib membayar zakat. Demikian pula halnya dengan ibadah haji, bila seseorang tidak
               mampu maka tidak ada kewajiban baginya.

                    Salat adalah ibadah yang wajib dilaksanakan bagi setiap muslim selama masih memiliki
               akal dan ingatannya masih normal. Kewajiban tersebut harus dilakukan tepat pada waktunya.
               Halangan untuk tidak mengerjakan salat hanya ada tiga macam, yaitu hilang akal seperti gila
               atau tidak sadar, karena tidur dan lupa (namun demikian ada kewajiban mengqadha di waktu
               lain).

                    Betapa pentingnya ibadah salat ini, Rasulullah Saw. bersabda:

                                                                                                õ ­
                                               } óa óT  ÷ {óbóR ng óT}ó> ŒeóR ôÒ ó Ć[UÐ ‹ ô gófh=í nófófh= ï|UÐ  ô {g_÷ UÐ
                                                                           ­
                                                                                ô
                                                           ó
                                                                                    ó ó
                                                                                           ó
                                                                                                      ÷ ó
                                                                 ÷ ó
                                                             ó
                                               ó
                                                                                   ÷
                                                                                          ÷
                 ³3HUMDQMLDQ DQWDUD NDPL GDQ PHUHND  RUDQJ ND¿U  DGDODK VDODW  NDUHQDQ\D EDUDQJVLDSD
                 \DQJ PHQLQJJDONDQQ\D PDND VXQJJXK GLD WHODK ND¿U ´ (HR. At-Tirmizi dan An-Nasai)
                  Dalam hadis lain:
                                                                             õ
                                                                        ô
                                                                ô
                                                      õ
                                                      Ò ó Ć[UÐ è}ó> õ}÷ ac÷ UÐí è} ¬ ZUÐ Œh=í  õ Š ô @}UÐ Œh=  ­ ëõÎ
                                                           ­
                                                                                     ó ó ó
                                                                           ó
                                                                                               ­
                                                                                                   ó ó
                                                                                                     ÷
                                                                               ÷
                                                                                       ÷
                                                                 ÷
                  ³6XQJJXK \DQJ PHPLVDKNDQ DQWDUD VHRUDQJ ODNL ODNL  EDFD  PXVOLP  GHQJDQ NHV\LULNDQ GDQ
                  NHNXIXDQ DGDODK PHQLQJJDONDQ VDODW ´ (HR. Muslim)
               A. KETENTUAN SALAT JAMA’
                  1.  Pengertian Salat Jama’
                         Jama’  menurut  bahasa  berarti  mengumpulkan.  Sedangkan  salat  Jama’  menurut
                     istilah  adalah  mengumpulkan  dua  salat  wajib  yang  dikerjakan  dalam  satu waktu.
                     Misalnya  menggabungkan  salat  Zuhur  dan Ashar  dikerjakan  pada  waktu  Zuhur  atau
                     pada waktu Ashar. Atau menggabungkan salat Magrib dan Isya dikerjakan pada waktu
                     Magrib atau pada waktu Isya. Sedangkan salat Subuh tetap pada waktunya tidak boleh
                     digabungkan dengan salat lain.
                         Hal  ini  merupakan  UXNKVKDK  (keringanan)  dari  Allah Swt. dalam melaksanakan
                     salat dalam keadaan tertentu.
                         Menjama’  salat  hukumnya  mubah  atau  boleh  bagi  orang  yang  sudah  memenuhi
                     syarat.  Sabda Rasulullah Saw.:



                                                                             Fikih Kurikulum 2013        87
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102