Page 45 - MODUL RAHAYU PREMESTI 4121003
P. 45

keperluan rumah tangga. Sudah banyak desa-desa di dunia dan Indonesia

                    mengolah kotoran ternak menjadi biogas karena efisien dan ramah lingkungan.


               19. Energi biomassa lebih potensial dikembangkan di wilayah pedesaan. Hal ini
                    karena faktor utama yaitu ....

                    a.    Sumber daya manusia banyak

                    b.    Ketersediannya melimpah

                    c.    Mudah diolah

                    d.    Alat mekanik tersedia banyak
                    e.    Masyarakat desa berpendidikan tinggi



                    Kunci

                    Energi biomassa adalah energi yang berasal dari mahluk hidup seperti

                    tumbuhan atau hewan. Maka kenapa biomassa potensial dikembangkan di
                    pedesaan karena ketersediannya melimpah. Kita dapat menemukan berbagai

                    macam tumbuhan dan hewan di desa. Sapi kotorannya bisa diolah biogas atau

                    gabah padi bisa untuk kompor sekam dan lainnya.


               20.  Energi nuklir adalah salah satu energi yang efisien dan ramah lingkungan.
                    Negara maju seperti Jepang, Perancis, Jerman sudah menggunakan energi ini

                    dalam pembangunan. Penyebab energi nuklir masih dipertimbangkan

                    digunakan di Indonesia adalah karena ada faktor resiko yang tinggi yaitu ....

                    a.    Banyak terjadi gempa

                    b.    Pemeliharaan mahal
                    c.    Membutuhkan sumber daya dengan skill khusus

                    d.    Intensitas pemanasan matahari tinggi

                    e.    Rawan fenomena tornado



                    Kunci
                    Nuklir adalah energi yang berasal dari bahan-bahan radioaktif seperti uranium.

                    Siklus dari bahan bakar nuklir dimulai ketika uranium ditambang,

                    diperkayakan, dan ddiproduksi menjadi bahan bakar nuklir, yang mana






                                                                                                               38
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50