Page 16 - BAHAN AJAR FISIKA SMP KELAS I
P. 16

mempertahankan  keadaan  awal  atau  kedududkannya  disebut  inersia
                         atau  kelembaman.  Dengan  demikian,  hukum  I  newton  seringkali

                         disebut hukum kelembaman.


                   2.  Hukum II Newton
                                Ikatkan  karet  gelang  pada  mobil-mobilan,  lalu  berikan  gaya

                         dengan cara menarik mobil-mobilan itu, maka mobil akan bergerak dan

                         mengalami percepatan yang searah dengan arah gaya tarik yang kamu
                         berikan.  Amati  olehmu  pertambahan  panjang  pada  karet!  Sekarang,

                         tambahkan  beban  balok  kayu  pada  mobil-mobilan  lalu  berikan  gaya
                         tarik yang sama pada mobil itu. Manakah yang mengalami percepatan

                         lebih  besar,  mobil  yang  berisi  balok  atau  tanpa  balok?  apabila  gaya
                         yang diberikan sama, maka mobil-mobilan tanpa balok akan mengaami

                         percepatan  yang  lebih  besar  karena  massanya  lebih  kecil.  Agar

                         percepatan  mobil-mobilan  berisi  balok  menjadi  lebih  besar,  maka
                         diperlukan gaya yang lebih besar. Penambahan gaya ini akan terlihat

                         ketika karet bertambah panjang.
                                Dari kegiatan diatas diperoleh keterangan bahwa, makin besar

                         massa benda, maka semakin kecil percepatannya. Apabila gaya yang
                         diberikan  pada  benda  makin  besar  maka  semakin  besar  pula

                         percepatannya.  Berdasarkan  fenomena  tersebut,  newton  merumuskan

                         hukum keduanya  yang berbunyi: “Percepatan yang ditimbulkan oleh
                         gaya  yang  bekerja  pada  benda  berbanding  lurus  dengan  besar

                         gayanya  dan  berbanding  terbalik  dengan  massa  benda.”  Secara
                         sistematis dirumuskan :

                                               α = ∑ F : m atau ∑F = m.α


                                                                 2
                                Ket :   α = percepatan benda (m/s )
                                        ∑ F = resultan gaya (N)
                                        m = massa benda (kg)


                                                    8
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21