Page 35 - E-Modul Gelombang Bunyi
P. 35
2
2 (22)
Ternyata, kuat bunyi yang terdengar oleh telinga tidak berbanding lurus dengan
-5
-2
intensitas bunyi yang sebenarnya. Misalnya,jika intensitas awal bunyi adalah 10 Wm
-2
-5
dan kemudian ditingkatkan menjadi 2 x 10 Wm , telinga kita tidak akan mendengar
bunyi yang dua kali lebih kuat. Sebaliknya, telinga akan merasakan bunyi yang hampir
sama kuatnya. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi bunyi manusia tidak bergantung
secara langsung pada intensitas bunyi yang diukur. Karena jangkauan intensitas bunyi
yang dapat didengar oleh manusia sangat besar, maka diperlukan suatu besaran yang
dapat menyatakan intensitas dalam bilangan yang lebih kecil. Besaran ini dikenal
sebagai taraf intensitas bunyi atau Taraf Intensitas (TI). TI memberikan pengukuran
relatif terhadap intensitas bunyi, berdasarkan persepsi pendengaran manusia. Dengan
menggunakan TI, skala intensitas bunyi dapat diatur agar lebih sesuai dengan persepsi
pendengaran manusia.
b) Taraf Intensitas Bunyi
Taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan antara intensitas bunyi
dengan intensitas ambang pendengaran. Intesitas sebesar 10 dinamakan
intensitas ambang pendengaran, yaitu intensitas bunyi terkecil yang masih bisa
didengar oleh telinga manusia. Sementara itu, Intensitas bunyi sebesar 1
dinamakan intensitas ambang perasaan, yaitu intensitas bunyi terbesar yang masih
dapat didengar oleh telinga manusia tanpa rasa sakit.
Berikut persamaan taraf intensitas bunyi:
10
0 (23)
Keterangan :
TI = Taraf intensitas bunyi (dB decibel)
I = Intensitas bunyi (
= Intensitas ambang pendengaran 10
0
0
30
E-MODUL GELOMBANG BUNYI