Page 192 - E-MODUL EFK_Neat
P. 192
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
kemampuan lebih untuk menghasilkan dan membentuk stuktur
pemikiran ketika konsumen dalam dunia nyata memiliki
pengalaman dengan kelompok lain yang menjadi target yang
terbatas dari pemikiran tersebut (Hawkins & Pingree dalam Nabi,
2009).
Konten media dalam semua bentuk baik berita, hiburan dan
iklan hampir selalu terkait dengan stereotipe. Stereotipe tidak bisa
tidak merupakan alat untuk mengkonstruksi realitas untuk
kemudian disebarkan kepada audiensnya. Hal ini dikarenakan
stereotipe merupakan alat bagi individu untuk memahami
lingkungan sekitar dan pada saat yang sama media merupakan
jendela bagi individu untuk melihat dunia luar dengan demikian
media merupakan institusi yang memiliki kemampuan untuk
menyeleksi simbol dan citra untuk kemudian aspek yang lainnya.
Media dapat mendorong kearah pembentukan stereotipe tentang
ras dan etnik. Secara umum framing pada kontents media dapat
membentuk konsep kenyataan dengan menempatkan perhatian
pada isu atau topik tertentu dengan demikian hal ini dapat
meningkatkan proses peluasan informasi menjadi suatu perspektif
yang makro. Semakin konsumen/audien suatu media
memperhatikan dan mempercayai apa yang ada di media semakin
kuat persepsi mereka tentang kenyataan yang disebarkan oleh
media tersebut (Mastro dalam Nabi, 2009).
Kemunculan stereotipe yang ditampilkan dalam konten
media massa, terutama yang secara implisit semakin lama menjadi
semakin dapat dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Ketika
stereotipe sudah dianggap hal yang normal, akhirnya masyarakat
180